Perlindungan hukum terhadap HAKI di China mencakup beberapa sektor seperti mahadata, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dan teknologi genetik.
Beijing, China (Xinhua) – Lembaga-lembaga yudisial China akan meningkatkan perlindungan hukum terhadap HAKI (hak kekayaan intelektual) dalam upaya untuk mendukung gerakan negara itu dalam meningkatkan kemandirian dan kekuatan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, demikian disampaikan oleh seorang hakim senior pada Rabu (19/10).
Sejumlah aturan ketat akan diperkenalkan untuk melindungi HAKI di beberapa sektor seperti mahadata, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dan teknologi genetik, sementara tindakan-tindakan yudisial terhadap monopoli dan persaingan yang tidak sehat akan ditingkatkan, sebut He Rong, Wakil Presiden Mahkamah Agung Rakyat (Supreme People’s Court/SPC) China, dalam konferensi pers di sela-sela Kongres Nasional Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) ke-20 yang sedang berlangsung.
Berbagai upaya yang lebih besar akan dilakukan untuk mengatur dan menuntun perkembangan modal yang sehat, ujarnya, seraya menambahkan bahwa lembaga-lembaga yudisial juga akan memajukan kerja sama dan pertukaran internasional.
Selama satu dekade terakhir, China membuat kemajuan signifikan dalam perlindungan yudisial HAKI, menurut He.
Jumlah gugatan HAKI yang ditutup pada sidang perdana mencapai total 2,74 juta sejak 2013, mencatat rata-rata peningkatan tahunan sebesar 24,5 persen, katanya.
Gugatan-gugatan terkait HAKI mencakup lingkup kasus yang luas yang melibatkan hak paten, merek dagang, hak cipta, rahasia bisnis, desain sirkuit terpadu, spesies tanaman baru, indikasi geografis, monopoli, dan persaingan tidak sehat.
Hak-hak konsumen dan hak-hak rakyat yang memiliki berbagai bentuk pekerjaan baru telah dilindungi dengan lebih baik.
Pengadilan HAKI di bawah SPC dan empat pengadilan khusus untuk HAKI di Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan telah memfasilitasi reformasi China dalam penyelesaian kasus HAKI.
Dengan berbagai upaya keras untuk memastikan entitas asing mendapat perlindungan hukum yang setara di China, semakin banyak perusahaan asing telah menyelesaikan sengketa HAKI mereka di pengadilan China, sebut He.
Paten penemuan
Jumlah paten penemuan yang valid di China Daratan telah melampaui 3 juta, dengan proporsi yang meningkat di bidang teknologi digital, demikian disampaikan Administrasi Kekayaan Intelektual Nasional China (China National Intellectual Property Administration/CNIPA) pada 9 Oktober lalu.
Hingga September, terdapat lebih dari 3,15 juta paten penemuan yang valid di China Daratan, kata Ge Shu, seorang pejabat CNIPA, pada konferensi pers.
Lebih dari 30 persen paten China dimiliki oleh industri strategis yang sedang berkembang (emerging), seperti kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV), kreativitas digital, dan manufaktur peralatan kelas atas, sementara 13 persen memiliki masa paten lebih dari 10 tahun, lanjut pejabat itu.
Tercatat per Juli lalu, sebanyak 326.000 perusahaan China memegang 2,09 juta paten penemuan yang valid.
Ge menekankan pertumbuhan paten di bidang teknologi digital, mengatakan bahwa teknologi komputer, pengukuran, dan komunikasi digital merupakan tiga industri teratas dalam hal jumlah paten penemuan yang valid di China per Juli lalu.
Jumlah paten itu semakin memperkuat status internasional China sebagai kekuatan inovasi, kata Ge.
Laporan: Redaksi