Banner

COVID-19 – Rusia kembangkan algoritma prediksi keparahan infeksi

Ilustrasi. Para ilmuwan dari Badan Biologi Medis Federal (FMBA) Rusia telah mengembangkan algoritma yang mampu meramalkan tingkat keparahan infeksi virus corona dengan ketepatan tinggi. (CDC on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Para ilmuwan dari Badan Biologi Medis Federal (FMBA) Rusia telah mengembangkan algoritma yang mampu meramalkan tingkat keparahan infeksi virus corona dengan ketepatan tinggi, kata layanan pers badan tersebut kepada Kantor Berita TASS, yang dikutip di Jakarta, Jumat.

“Analisis berbagai parameter klinis dan diagnostik pada sampel lebih dari 6.900 pasien dan mereka yang menderita COVID-19 dengan berbagai tingkat keparahan memungkinkan spesialis dari Badan Biologi Medis Federal Rusia untuk membuat model matematika (pengklasifikasi) perkiraan tingkat keparahan dan hasil klinis COVID-19 berdasarkan algoritma pembelajaran terkomputerisasi,” kata pernyataan itu.

Badan tersebut menyatakan, algoritma dengan ketepatan tinggi (sekitar 90 persen) mengonfirmasi sejumlah faktor klinis yang memungkinkan untuk memperkirakan tingkat keparahan perjalanan penyakit.

Di antara parameter tersebut adalah feritin, protein C-reaktif, ESR, rasio neutrofil-limfosit, frekuensi pernapasan, dan lain-lain.

Kemungkinan kasus yang mematikan dengan infeksi virus corona meningkat tergantung pada faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin pria, indeks massa tubuh di atas 30, serta kadar gula darah.

Banner

Pernyataan itu menjelaskan bahwa dalam kerangka penelitian, studi asosiasi seluruh genom (genome-wide association study/GWAS) juga dilakukan pada sampel lebih dari 2.000 pasien COVID-19 dengan bentuk infeksi tanpa gejala, ringan, sedang, dan parah.

Hasilnya, varian genetik yang terkait dengan tingkat keparahan COVID-19 dapat dideteksi.

Analisis statistik dari hasil GWAS juga memungkinkan untuk mengembangkan skala risiko poligenik perkembangan bentuk keparahan COVID-19.

Menurut para peneliti, algoritma diagnostik yang saat ini sedang dalam tahap validasi tersebut memungkinkan untuk meramalkan tingkat keparahan penyakit.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan