Banner

COVID-19 – Arab Saudi-Jerman sepakat distribusikan vaksin CureVac

Ilustrasi. Arab Saudi telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan Jerman untuk memasok dan mendistribusikan vaksin virus corona, CureVac, di kerajaan tersebut. (Daniel Schludi on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Arab Saudi telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan Jerman untuk memasok dan mendistribusikan vaksin virus corona di kerajaan tersebut, menurut laporan Arab News yang dikutip di Jakarta, Selasa.

Perusahaan industri farmasi dan peralatan kesehatan Arab Saudi (SPIMACO) mengatakan pada Ahad (29/11) bahwa pihaknya telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan biofarmasi CureVac pada 27 November.

Berdasarkan perjanjian tersebut, SPIMACO akan mengajukan persetujuan yang diperlukan dari Kementerian Kesehatan dan Otoritas Makanan dan Obat Saudi (SFDA) untuk memenuhi persyaratan pendistribusian vaksin.

Vaksin CureVac berhasil melewati tahap pertama uji klinis pada awal November.

Hasil menunjukkan peningkatan antibodi penawar virus pada semua peserta uji yang menggunakan dosis tersebut, dan lebih dari 90 persen relawan terbukti mengembangkan antibodi terhadap reseptor dan protein lonjakan COVID-19.

CureVac akan mengajukan persetujuan ke Badan Kesehatan Eropa (European Medicines Agency) selama kuartal pertama 2021.

Perjanjian tersebut mencakup kemungkinan perpanjangan hak pasok dan distribusi ke Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, Bahrain dan Oman.

Pengumuman tersebut merupakan bagian dari inisiatif pemerintah Arab Saudi untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Dalam sebuah pernyataan pada 11 November, Abdullah Al-Assiri, asisten deputi menteri kesehatan pencegahan Arab Saudi, mengatakan bahwa pemerintah sebelumnya telah menandatangani perjanjian untuk menerima pasokan awal dari dua atau tiga vaksin berbeda yang berada dalam tahap akhir uji klinis.

“Arab Saudi akan menjadi salah satu negara pertama yang menerima vaksin,” katanya saat wawancara di Saudia TV.

Pejabat kesehatan Saudi sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk menawarkan vaksinasi gratis pada akhir 2021 kepada 70 persen penduduk kerajaan yang belum tertular virus.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan