Jakarta (Indonesia Window) – Vaksin virus corona Rusia Sputnik V telah menunjukkan kemanjuran 92 persen berdasarkan analisis awal sementara yang diperoleh 21 hari setelah relawan menerima suntikan pertama, menurut siaran pers yang dipublikasikan di akun Twitter resmi vaksin tersebut.
Sebanyak 40.000 relawan saat ini berpartisipasi dalam uji klinis tahap ketiga yang mencakup uji buta ganda, acak, kontrol placebo, menurut Kantor Berita Sputnik.
Lebih dari 20.000 di antaranya telah menerima komponen pertama dari vaksin, sementara lebih dari 16.000 relawan telah menerima dosis pertama dan kedua.
“Pada 11 November, tidak ada kejadian buruk yang tidak terduga yang diidentifikasi sebagai bagian dari penelitian. Beberapa dari mereka yang divaksinasi mengalami efek samping ringan jangka pendek seperti nyeri di tempat suntikan, sindrom mirip flu termasuk demam, kelemahan, kelelahan, dan sakit kepala,” sebut siaran pers itu.
Pengamatan terhadap relawan akan berlanjut selama enam bulan, dan setelah itu, laporan akhir akan disajikan, menurut siaran pers.
Rusia mendaftarkan vaksin COVID-19 pertama di dunia, Sputnik V, pada 11 Agustus.
Vaksin itu dikembangkan oleh Lembaga Penelitian Gamaleya dan diproduksi bekerja sama dengan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF).
Sementara uji klinis tahap ketiga dari vaksin itu telah berlangsung di Rusia, uji coba juga telah diumumkan di Uni Emirat Arab, India, Venezuela, dan Belarusia.
Laporan: Redaksi