Jakarta (Indonesia Window) – Para ilmuwan dari Universitas Far Eastern Federal bersama dengan rekan mereka dari Rusia dan Jepang berpendapat bahwa virus corona dapat menyerang sumsum tulang merah, yang tidak hanya merusak sel darah merah tapi juga mencegah pembentukan sel baru.
Hasil studi tersebut dipublikasikan di Archiv EuroMedica, kata Kementerian Pendidikan dan Sains Rusia, menurut Kantor Berita TASS.
“Para peneliti berpikir bahwa kelompok berrisiko termasuk orang-orang dengan jumlah hemoglobin rendah karena eritrosit, sel darah merah yang bertanggung jawab untuk transfer protein hemoglobin yang jenuh besi, adalah target utama virus. Kesimpulan ini dibuat oleh kelompok penelitian internasional yang mempelajari mekanisme perkembangan infeksi virus corona (COVID-19),” kata pernyataan itu.
Para ilmuwan berpikir bahwa kelompok berrisiko mencakup semua orang dengan jumlah hemoglobin rendah.
Mereka adalah para lansia, penderita tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes, ibu hamil, penderita imunodefisiensi, penderita kanker, dan sebagainya.
Menurut Galina Reva, profesor di Departemen Kedokteran Fundamental dari School of Biomedicine dari Far Eastern Federal University, virus berkembang biak di kulit dan kemudian masuk ke darah dan menyerang target yang mungkin termasuk kedua sistem internal (saluran pencernaan, paru-paru, sistem genitourinari) dan sel darah merah.
“Kami berasumsi bahwa tujuan utama virus adalah sumsum darah merah, di mana ia merusak endotelium yang biasanya mengatur migrasi sel yang sedang tumbuh ke darah,” jelasnya.
“Itulah mengapa hal-hal aneh terjadi dengan sel kekebalan, dan di jaringan berbagai organ megakariosit, ditemukan sel-sel sumsum tulang yang sangat besar,” imbuh Reva.
“Biasanya, megakariosit adalah sumber trombosit yang bertanggung jawab dalam kemampuan pembekuan darah, tapi dengan COVID-19 mereka mengentalkan darah di pembuluh darah yang tidak perlu,” katanya.
Laporan: Redaksi