Jakarta (Indonesia Window) – Kantor Statistik Nasional atau Office for National Statistics (ONS) Inggris pada Rabu (12/1), memperkirakan sebanyak 4,3 juta orang di kalangan rumah tangga di Inggris terpapar COVID-19 pekan lalu, naik dari 3,7 juta pada pekan sebelumnya dan mencetak rekor baru.

Prevalensi virus corona masih menjadi yang tertinggi di Inggris, di mana sekitar satu dari 15 orang diperkirakan terpapar virus itu pada pekan lalu, menurut data ONS.

Sekitar satu dari 20 orang diperkirakan telah terinfeksi penyakit itu pekan lalu di Wales, naik dari 157.900 menjadi 169.100.

Sementara di Skotlandia, perkiraan terbaru menunjukkan satu dari 20 orang terpapar, naik dari 238.000 menjadi 297.400, sedangkan di Irlandia Utara, 99.200 orang diperkirakan terinfeksi COVID-19 dalam sepekan, naik dari 72.900 orang.

“Infeksi COVID-19 terus meningkat di seluruh wilayah Inggris kecuali Inggris Timur dan London,” kata ONS.

Inggris melaporkan 129.587 kasus COVID-19 dalam periode 24 jam terakhir, sehingga total infeksi di negara itu menjadi 14.862.138, menurut data resmi pada Rabu.

Negara Eropa tersebut juga melaporkan tambahan 398 kematian akibat virus corona, menambah totalnya menjadi 151.007.

“Sulit untuk memvisualisasikan sebesar apa kerumunan orang sebanyak itu, tetapi tidak diragukan lagi bahwa jumlahnya sangat banyak. Setiap kasus kematian ini akan menyebabkan keluarga yang ditinggalkan berduka dan seluruh beban penderitaan tersebut sulit untuk diterima,” tulis seorang konsultan perawatan intensif di Rumah Sakit Universitas James Cook, Dr. Richard Cree, dalam blog nomoresurgeons.com miliknya.

Lebih dari 90 persen orang berusia 12 tahun ke atas di Inggris telah menerima vaksin dosis pertama dan lebih dari 83 persen telah menerima kedua dosis, menurut data terbaru.

Sementara itu, lebih dari 62 persen telah menerima suntikan penguat (booster) atau dosis ketiga.

Sumber: Kantor Berita Xinhua

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan