Jakarta (Indonesia Window) – Lebih dari 10.000 pasien terinfeksi virus corona baru di ibu kota Rusia, Moskow, telah menerima plasma darah dengan antibodi sejak April 2020, situs resmi Wali Kota Moskow melaporkan.
Menurut Kepala Spesialis Transfusi di Departemen Kesehatan Moskow, Andrei Bulanov, dokter telah berhasil menggunakan transfusi plasma antobodi kepada pasien virus corona sejak April lalu.
Keputusan tentang transfusi untuk pasien tertentu dibuat oleh dewan dokter berdasarkan analisis informasi yang komprehensif.
Plasma darah diberikan kepada pasien dengan gejala penyakit sedang dan berat yang tidak memiliki antibodi.
“Lebih dari 10.000 pasien di rumah sakit Moskow yang didiagnosis dengan COVID-19 telah menerima plasma darah kekebalan,” kata laporan itu.
Guna memerangi COVID-19, pada bulan Oktober 2020, Komite Klinis Moskow menyetujui standar terpadu untuk perawatan rawat inap pasien virus corona. Langkah ini termasuk penggunaan plasma darah dengan antibodi.
Orang berusia 18 hingga 55 tahun dengan berat lebih dari 50 kilogram dan telah pulih dari COVID-19 dapat menjadi donor plasma darah, setelah lima pekan gejala COVID-19 pertama muncul.
Plasma adalah bagian dari darah yang mengandung banyak komponen, diantaranya adalah antibodi antibakteri, untuk membantu tubuh manusia pulih dari infeksi. Dengan demikian, plasma pasien yang telah pulih dari COVID-19 mengandung antibodi terhadap virus ini.
Antibodi tersebut bertindak sebagai garis pertahanan pertama dalam menghadapi infeksi tanpa pengobatan dan vaksin.
Laporan: Redaksi