Proyek eksplorasi Bulan berawak China dengan ‘karakteristik China’ semakin dekat menuju target dengan sejumlah terobosan dalam pengembangan pesawat luar angkasa berawak generasi baru, roket pengangkut berawak generasi baru, wahana pendarat (lander) Bulan, dan pakaian antariksa pendaratan di Bulan.
Jiuquan, China (Xinhua) – China telah membuat sejumlah terobosan dalam pengembangan pesawat luar angkasa berawak generasi baru, roket pengangkut berawak generasi baru, wahana pendarat (lander) Bulan, dan pakaian antariksa pendaratan di Bulan, selangkah lebih dekat menuju target negara itu untuk melakukan pendaratan di Bulan, demikian menurut laporan Badan Antariksa Berawak China (China Manned Space Agency/CMSA) pada Senin (28/11).
China menyelesaikan penelitian teknologi kunci dan validasi proyek eksplorasi Bulan berawak, membentuk rencana implementasi pendaratan di Bulan dengan “karakteristik China,” kata Ji Qiming, Asisten Direktur CMSA, pada konferensi pers menjelang peluncuran misi luar angkasa berawak Shenzhou-15.
“Jejak China dalam eksplorasi luar angkasa tidak hanya terbatas di orbit rendah Bumi, dan kami pasti akan terbang lebih jauh,” jawab Ji ketika ditanya kapan China akan mendarat di Bulan.
“Negara ini siap mengimplementasikan proyek pendaratan di Bulan. Saya yakin impian untuk mendarat di Bulan akan terwujud dalam waktu dekat,” kata Ji.
Roket berawak baru
Model roket berawak generasi baru China untuk misi pendaratan di Bulan telah dinikmati oleh para pengunjung ajang Airshow China tahun ini.
Dengan berat lepas landas mencapai 2.100 ton, wahana peluncur baru itu memiliki panjang 90 meter. Roket tersebut memiliki kapasitas orbit transfer Bulan sebesar 27 ton dan kapasitas orbit rendah Bumi sebesar 70 ton.
Roket yang akan membawa para astronaut China atau taikonaut tersebut diperkirakan akan melakukan penerbangan perdananya pada 2027, kata Zhao Xinguo, seorang pejabat di Akademi Teknologi Wahana Peluncur China (China Academy of Launch Vehicle Technology/CALT), dalam Pameran Penerbangan dan Dirgantara Internasional China (China International Aviation and Aerospace Exhibition) ke-14 yang berlangsung di kota pelabuhan Zhuhai, Provinsi Guangdong.
Selain roket berawak tersebut, pameran dirgantara ini juga menampilkan model roket berdaya angkut berat baru dengan daya angkut yang lebih besar. Menurut Zhao, roket tersebut mampu mengirim muatan sebesar 50 ton ke orbit transfer Bulan-Bumi, 35 ton ke orbit transfer Mars, dan 150 ton ke orbit rendah Bumi.
Roket tersebut saat ini sedang dalam pengembangan dan dijadwalkan akan diluncurkan pada sekitar 2030, imbuh Zhao.
Laporan: Redaksi