Banner

China kini telah jalin hubungan diplomatik dengan 181 negara

Foto yang diabadikan pada 29 September 2022 ini memperlihatkan Duta Besar China Kong Xuanyou menyampaikan pidato pada acara peringatan 50 tahun normalisasi hubungan diplomatik China-Jepang di Tokyo, Jepang. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)

Hubungan diplomatik yang dibangun oleh China selama satu dekade terakhir mencapai 181 negara, dari  172 negara yang tercatat 10 tahun yang lalu.

 

Beijing, China (Xinhua) – Total 181 negara telah membentuk hubungan diplomatik dengan China, naik dari 172 negara yang tercatat 10 tahun yang lalu, menurut Wakil Menteri Luar Negeri China Ma Zhaoxu di Beijing pada Kamis (20/10), saat dirinya memuji layanan diplomatik negara tersebut selama satu dekade terakhir.

Berbicara kepada awak media di sela-sela Kongres Nasional Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) ke-20 yang sedang berlangsung, Ma menyampaikan bahwa sejauh ini, jumlah kemitraan yang dibangun China dengan negara-negara dan organisasi regional di seluruh dunia juga meningkat menjadi 113, dari 41 yang dicatatkan satu dekade silam.

Ma menuturkan bahwa negara itu telah memajukan pengembangan kemitraan koordinasi strategis komprehensif China-Rusia untuk era baru; mengusulkan tiga prinsip yaitu saling menghormati, koeksistensi damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan terkait hubungan China-Amerika Serikat; dan mendukung kemitraan China-Uni Eropa (UE) untuk perdamaian, pertumbuhan, reformasi, dan peradaban.

China juga mengonsolidasikan dukungan strategis dari negara-negara tetangga, serta merangkul persatuan dan kerja sama yang lebih erat dengan negara-negara berkembang lainnya.

Banner

Kepentingan kedaulatan nasional, keamanan, dan pembangunan China telah dilindungi dengan kuat dalam proses tersebut, kata Ma, seraya menambahkan bahwa China kini menjalin hubungan diplomatik dengan sembilan negara yang sebelumnya membentuk apa yang disebut “hubungan diplomatik” dengan daerah Taiwan, China.

Dalam 10 tahun terakhir, upaya diplomatik China mengonsolidasikan dukungan internasional untuk kebijakan Satu China, membendung intervensi kekuatan eksternal terkait urusan Hong Kong, menggagalkan serangan dan fitnah yang dilancarkan oleh kekuatan anti-China terhadap China, serta melindungi martabat dan kepentingan nasional China, urai Ma.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan