Cairan minuman keras hasil penyulingan (distilasi) ditemukan di dalam sebuah perkakas perunggu kuno, yang menunjukkan bahwa asal-usul produksi alkohol sulingan China sudah ada lebih dari 3.000 tahun yang lalu.
Jinan, China (Xinhua/Indonesia Window) – Sebuah temuan luar biasa didapatkan di Provinsi Shandong, China timur, yakni berupa cairan minuman keras hasil penyulingan (distilasi) di dalam sebuah perkakas perunggu kuno, yang menunjukkan bahwa asal-usul produksi alkohol sulingan China sudah ada lebih dari 3.000 tahun yang lalu.
Cairan tersebut ada di dalam sebuah perkakas perunggu yang ditemukan pada 2010 dalam penggalian di Reruntuhan Daxinzhuang di Kota Jinan, ibu kota Shandong. Perkakas perunggu itu berasal dari masa Dinasti Shang akhir (1600 SM-1046 SM). Para arkeolog membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membuka perkakas tersebut, yang tertutup oleh karat.
Sampel cairan itu telah dikirim ke Laboratorium Penelitian Internasional Gabungan Arkeologi Lingkungan dan Sosial di Universitas Shandong untuk diuji. Pengujian mengonfirmasikan bahwa cairan tersebut mengandung etanol.
Wu Meng, associate researcher di laboratorium yang memimpin penelitian ini, mengatakan bahwa selain mengandung etanol, minuman anggur (wine) dari buah dan wine dari beras yang dibuat melalui fermentasi tanpa penyulingan akan mengandung gula dan protein. Namun, gula dan protein tidak ditemukan di dalam sampel yang ditemukan kali ini. Itu berarti bahwa cairan yang baru ditemukan tersebut adalah minuman anggur sulingan atau hasil distilasi.
“Asal-usul minuman anggur sulingan di China selalu menjadi topik penting dalam penelitian sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya wine di negara ini,” tutur Wu.
Para arkeolog telah menemukan perkakas penyulingan dari Dinasti Han (202 SM-220 M) di beberapa situs, serta minuman keras hasil penyulingan dari periode yang sama. Temuan baru kali ini menunjukkan bahwa sejarah produksi minuman keras sulingan di China kemungkinan sudah ada 1.000 tahun lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.
Laporan: Redaksi