Jakarta (Indonesia Window) – Sekitar 56 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri saat sholat Jumat di sebuah masjid di Pakistan utara, kata pejabat rumah sakit.
Sekitar 195 lainnya terluka dalam serangan yang terjadi di Masjid Shia Kocha-e-Rasladar di Peshawar, dekat perbatasan dengan Afghanistan.
Kelompok teroris Negara Islam (ISIS) telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, yang merupakan salah satu yang paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir terhadap minoritas Syiah Pakistan.
Dua pria bersenjata tiba di dekat masjid dengan sepeda motor dan melepaskan tembakan ketika mereka dihentikan oleh polisi.
Salah satu pria kemudian memaksa masuk ke dalam aula yang ramai dan meledakkan rompi bunuh diri. Menurut Muhammed Ali Saif, penasihat menteri utama, pria lainnya tewas sebelum ledakan.
Korban tewas dari tragedi itu mencapai 56, dengan sepuluh di antaranya terluka dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Lady Reading di dekatnya, kata para pejabat. Seorang polisi dilaporkan termasuk di antara yang tewas.
Sekitar 150 orang berkumpul di lantai dasar dan lantai satu masjid untuk salat.
“Kepanikan menyebar di antara para jamaah ketika penembakan dimulai. Saya berlari untuk menyelamatkan diri,” kata seorang pria, yang tidak disebutkan namanya, kepada Reuters di rumah sakit tempat dia dirawat karena cedera.
“Tiba-tiba seorang pria masuk dan mulai menembak… Dia menembak banyak orang (dan) kemudian menutup matanya dan meledakkan dirinya. Setelah itu saya tidak tahu apa yang terjadi.”
Perdana Menteri, Imran Khan, mengutuk serangan itu.
Menteri Dalam Negeri Pakistan, Sheikh Rashid, mengatakan bahwa tidak ada peringatan keamanan sebelum serangan itu dan mengklaim bahwa itu adalah tindakan yang telah direncanakan sebelumnya untuk mengacaukan negara.
Pada bulan Oktober, lebih dari 100 orang tewas dan terluka dalam serangan bom bunuh diri di sebuah masjid Syiah di Afghanistan.
Sumber: https://inews.co.uk/
Laporan: Redaksi