Banner

Hampir 10.000 bilah kayu berusia lebih dari 1.700 tahun ditemukan di China tengah

Foto tak bertanggal berikut yang disediakan oleh institut peninggalan budaya dan arkeologi Provinsi Hunan menunjukkan bilah kayu yang ditemukan dari reruntuhan kota kuno Dutou di Provinsi Hunan, China tengah. (Xinhua)

Bilah kayu dan bambu berfungsi sebagai media utama untuk menulis di kalangan masyarakat China kuno sebelum kertas diciptakan dan dipopulerkan.

 

Changsha, China (Xinhua) – Hampir 10.000 bilah kayu berusia lebih dari 1.700 tahun telah ditemukan di Provinsi Hunan, China tengah, memberikan bukti penting untuk studi tentang perkembangan dan pemerintahan daerah tersebut pada zaman kuno, seperti disampaikan para arkeolog setempat.

Bilah-bilah tersebut, yang berasal dari negara Wu pada periode Tiga Kerajaan (220-280 M), ditemukan di reruntuhan kota kuno Dutou, sekitar 13 km dari pusat wilayah Linwu di Kota Chenzhou.

Reruntuhan itu terdiri dari sebuah zona kantor pemerintah, area permukiman, area industri, dan situs pemakaman. Bilah-bilah tersebut ditemukan di dua sumur kuno di zona kantor pemerintah.

Bilah-bilah tersebut, yang biasanya terbuat dari kayu atau bambu, berfungsi sebagai media utama untuk menulis di kalangan masyarakat China kuno sebelum kertas diciptakan dan dipopulerkan. Sejauh ini, lebih dari 300.000 bilah telah ditemukan di China.

Banner
Bilah kayu dan bambu
Foto tak bertanggal berikut yang disediakan oleh institut peninggalan budaya dan arkeologi Provinsi Hunan menunjukkan sebuah sumur kuno, lokasi ditemukannya lebih dari 2.000 bilah kayu, di reruntuhan kota kuno Dutou, Provinsi Hunan, China tengah. (Xinhua)

Menurut Chen Bin, dari institut peninggalan budaya dan arkeologi provinsi tersebut yang memimpin ekskavasi itu, bilah-bilah tersebut merupakan catatan resmi wilayah Linwu mengenai pembagian administratif, perpajakan, registrasi rumah tangga, pertanian, pertambangan, dan lainnya.

Penggalian kota kuno Dutou dimulai pada 2016.

Chen mengatakan bahwa zona kantor pemerintah, yang dikelilingi oleh parit, berbentuk bujur sangkar dengan sisi-sisi berukuran 100 meter. Area permukiman terletak di sebelah timur laut, sekitar 300 meter jaraknya, sementara reruntuhan fasilitas peleburan ditemukan di sebelah barat laut, sekitar 10 km dari situs tersebut. Para arkeolog juga menemukan kurang lebih 400 makam.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan