Diplomat senior China desak AS koreksi kesalahan dalam insiden balon udara

Foto yang diabadikan pada 28 Mei 2021 ini menunjukkan gedung Capitol Amerika Serikat (AS) di belakang sebuah rambu lalu lintas di Washington DC, AS. (Xinhua/Liu Jie)

Benda nirawak sipil China, yang terdampak oleh angin baratan (Westerlies) dan memiliki kemampuan kemudi otomatis (self-steering) yang terbatas, menyimpang jauh dari jalur yang telah ditentukan dan memasuki wilayah udara AS, dan China telah mendesak AS untuk bersama-sama menangani masalah ini secara rasional dan profesional.

 

Munich, Jerman (Xinhua) – Seorang diplomat senior China pada Sabtu (18/2) mendesak Amerika Serikat (AS) untuk menunjukkan ketulusan, mengoreksi kesalahannya, mengakui, serta memperbaiki kerusakan yang telah diperbuatnya pada hubungan China-AS atas insiden benda nirawak sipil China.

Wang Yi, Direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC), menyampaikan pernyataan tersebut saat menjawab pertanyaan tentang hubungan China-AS pada sesi China Konferensi Keamanan Munich (Munich Security Conference/MSC) ke-59 yang sedang berlangsung.

Sembari menyebut insiden itu sebagai lelucon politik yang dibuat oleh AS, Wang mengatakan China telah memberi tahu AS dengan jelas bahwa benda udara (balon) sipil nirawak China, yang terdampak oleh angin baratan (Westerlies) dan memiliki kemampuan kemudi otomatis (self-steering) yang terbatas, menyimpang jauh dari jalur yang telah ditentukan dan memasuki wilayah udara AS, dan China telah mendesak AS untuk bersama-sama menangani masalah ini secara rasional dan profesional.

Benda nirawak sipil China
Foto yang diabadikan pada 3 September 2021 ini menunjukkan Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat. (Xinhua/Liu Jie)

“Sayangnya, AS mengabaikan fakta dasar dan tanpa malu mengirim sebuah jet tempur untuk menembak jatuh benda udara yang tidak mengancam tersebut menggunakan sebuah rudal,” ujarnya. “Tindakan yang tak terbayangkan dan histeris semacam itu, tidak diragukan lagi, merupakan penggunaan kekuatan yang berlebihan, dan jelas-jelas melanggar praktik umum serta hukum internasional terkait.”

China dengan tegas menentang dan memprotes keras AS atas tindakannya, ungkap Wang, yang juga merupakan anggota Biro Politik Komite Sentral CPC.

“Banyak balon terbang di atas Bumi setiap hari. Apakah AS ingin menembak jatuh semuanya?” tanya Wang. “Tindakan semacam itu bukanlah bukti dari kekuatan Amerika, tetapi justru sebaliknya.”

Dia mendesak AS untuk berhenti melakukan hal-hal yang tidak masuk akal karena kebutuhan politik dalam negeri dan mengoreksi kesalahannya.

Diplomat senior China itu mengatakan alasan mendasar mengapa insiden tak terduga tersebut menyebabkan keributan semacam itu dalam hubungan bilateral adalah persepsi keliru AS dan kesalahan penilaian strategis terhadap China.

Benda nirawak sipil China
Bayi panda raksasa bernama ‘Xiao Qi Ji’ (kanan) dan induknya ‘Mei Xiang’ menikmati sebuah kue es di Kebun Binatang Nasional Smithsonian di Washington DC, Amerika Serikat, pada 16 April 2022. (Xinhua/Liu Jie)

Wang memaparkan kebijakan China terhadap AS, berlandaskan prinsip yang jelas dan transparan yaitu saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan, mendorong penjajakan jalur yang tepat bagi kedua negara besar dengan sistem sosial, sejarah, dan budaya yang berbeda untuk hidup rukun.

Sebaliknya, AS memandang China sebagai tantangan geopolitik terberat dan pesaing strategis dalam kebijakan China-nya, dan menggunakan segala cara yang memungkinkan untuk memblokir dan menekan China dengan pandangan keliru tentang China, sebut Wang.

Dia mengatakan bahwa China tidak pernah takut dengan persaingan meski seluruh AS berbicara soal bersaing dengan China, namun persaingan harus adil dan sesuai aturan.

Diplomat China tersebut mengecam Undang-Undang CHIP and Ilmu Pengetahuan (CHIPS and Science Act) AS sebagai langkah sepihak dan mementingkan diri sendiri, seraya mengatakan bahwa UU tersebut menggunakan kekuasaan negara untuk menekan perusahaan-perusahaan China, melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) serta sangat mengganggu stabilitas rantai industri dan pasokan global.

Para pengunjung mengabadikan momen saat mereka mengamati berbagai benda pameran yang memperkenalkan pembangunan teknologi desa China dalam pameran bertajuk ‘Countryside, The Future’ di New York, Amerika Serikat, pada 20 Februari 2020. (Xinhua/Wang Ying)

UU tersebut menunjukkan bahwa AS menentang perdagangan bebas yang didukungnya, tutur Wang, seraya menambahkan bahwa hal itu bukan hanya akan merusak hak dan kepentingan yang sah dari semua negara lain, namun juga membahayakan kredibilitas dan kepentingan AS sendiri.

“Seseorang yang berbudi luhur memperoleh kekayaan dengan cara yang benar dan adil,” ujar Wang mengutip pepatah China kuno, seraya menyebutkan bahwa AS telah membongkar kedoknya dalam upaya menjarah secara terang-terangan.

Wang mendesak AS untuk memandang perkembangan China dengan cara yang adil dan objektif, mengejar kebijakan China yang positif dan pragmatis, serta bekerja sama dengan China untuk membawa hubungan China-AS kembali ke jalur pembangunan yang sehat dan stabil.

Hal ini melayani kepentingan kedua negara dan rakyatnya serta turut memenuhi harapan bersama masyarakat internasional, tambahnya.

Sekitar 150 pejabat senior, termasuk lebih dari 40 kepala negara dan pemerintahan, serta para pemimpin organisasi internasional menghadiri MSC tahun ini untuk membahas berbagai tantangan dan masalah keamanan global yang mendesak.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan