Pemasangan barikade pengendalian penyebaran COVID-19 di gerbang bangunan di kompleks perumahan yang ditutup, dilarang oleh pemerintah kota Beijing, untuk tujuan transportasi medis serta jalur penyelamatan dan evakuasi darurat.
Beijing, China (Xinhua) – Beijing, ibu kota China, pada Ahad (27/11), berjanji untuk meningkatkan langkah-langkah antivirus dan melarang pemasangan barikade di gerbang bangunan di kompleks perumahan yang ditutup.
Menghadapi kasus baru COVID-19 yang terus meningkat, kota tersebut harus mengoptimalkan upaya pengendalian epidemi sesuai dengan kondisi terbaru, kata Liu Xiaofeng, wakil kepala pusat pencegahan dan pengendalian penyakit Kota Beijing, dalam sebuah konferensi pers.
Secara spesifik, praktik memasang barikade di gerbang bangunan dan pintu masuk ke kompleks perumahan di area berisiko tinggi dilarang keras. Jalan lintasan harus tetap terbuka untuk transportasi medis serta jalur penyelamatan dan evakuasi darurat, kata Wang Daguang, seorang pejabat pemerintah kota yang bertanggung jawab atas upaya pengendalian dan pencegahan epidemi tingkat komunitas.
Manajemen tertutup di kompleks-kompleks perumahan akan dicabut tepat pada waktunya jika kompleks-kompleks tersebut memenuhi persyaratan yang ada, ujarnya.
Beijing pada Sabtu (26/11) melaporkan 747 kasus terkonfirmasi COVID-19 yang ditularkan secara lokal dan 3.560 kasus lokal tanpa gejala, setelah sebelumnya melaporkan 586 kasus penularan lokal dan 2.009 kasus lokal tanpa gejala pada Jumat (25/11).
Sebelumnya, pemerintah kota tersebut berjanji akan mempercepat pembukaan kembali pusat perbelanjaan dan pasar swalayan yang menjual produk-produk yang berhubungan dengan penghidupan, seraya mengatakan bahwa jika terdampak oleh kasus COVID-19, gerai-gerai bisnis tersebut diizinkan dibuka kembali setelah menjalankan kewajiban untuk menutup gerai selama satu hari dan melakukan upaya disinfeksi.
Laporan: Redaksi