Banner

Bappenas: Perubahan iklim berpotensi rugikan Indonesia 544 triliun rupiah

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi pada Senin (3/1/2022). (BPBD Kabupaten Bungo)

Jakarta (Indonesia Window) – Kerugian Indonesia bisa mencapai 544 triliun rupiah pada 2024 akibat perubahan iklim, kata Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan), Medrilzam.

“Proyeksi perubahan iklim di Indonesia bisa dikatakan agak kurang baik karena perubahan global akan berimplikasi juga ke Indonesia,” katanya dalam webinar Transisi Ekonomi Hijau, Kamis.

Medrilzam mencontohkan, peningkatan suhu bumi dapat menyebabkan gelombang tinggi yang membuat masyarakat di pesisir pantai rentan mengalami bencana.

Selain itu, perubahan suhu bumi juga menyebabkan cuaca ekstrem, baik hujan maupun kekeringan yang dapat menyebabkan banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan.

“Ini tentu akan berdampak pada produktivitas sektor terkait seperti pertanian dalam produksi padi yang akan menurun, dan lainnya,” tutur Medrilzam, seraya menambahkan bahwa perubahan iklim di sektor pertanian berpotensi menimbulkan kerugian hingga 78 triliun rupiah pada 2024.

Sementara itu, dampak perubahan iklim bagi sektor kelautan di pesisir pantai akan mencapai 408 triliun rupiah di 2024, yang disebabkan oleh badai La Nina yang sangat berpengaruh dalam lima tahun terakhir.

Sektor perairan juga diperkirakan mengalami kerugian sebesar 24 triliun rupiah di 2024 akibat perubahan iklim, sementara sektor kesehatan diperkirakan akan mengalami kerugian 31 triliun rupiah.

Catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan, hampir 99 persen bencana alam yang terjadi di Indonesia pada 2020 berhubungan dengan hidrometeorologi (faktor alam), kata Medrilzam.

“Bencana lain seperti (gempa) tektonik dan vulkanik (relatif) kecil,” ujarnya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan