Bangkai kapal kuno yang karam di Laut China Selatan, yang ditemukan dalam penyelidikan arkeologis China, relatif terpelihara dengan baik dan menampung banyak peninggalan budaya dari era tertentu, serta memiliki nilai sejarah, ilmiah, dan artistik yang penting.
Haikou, China (Xinhua) – Sebuah jangkar besi dan sebuah peti kotak ditemukan di dekat salah satu dari dua bangkai kapal kuno yang karam di Laut China Selatan, tempat penyelidikan arkeologis China sedang berlangsung.
Disetujui oleh Administrasi Warisan Budaya Nasional China, sebuah tim arkeologi laut dalam sedang melakukan penyelidikan tahap pertama di situs bangkai kapal karam No. 1 dan No. 2 di dekat lereng kontinental barat laut di Laut China Selatan. Penyelidikan tersebut berlangsung mulai akhir Mei hingga awal Juni tahun ini.
Jangkar besi dan peti kotak itu ditemukan di arah barat daya dari lokasi bangkai kapal karam No. 1, dengan jarak antara keduanya sekitar 50 meter.
Bagian bawah jangkar besi berada dalam keadaan setengah terkubur, dengan kedua cakar jangkar terlihat, dan terdapat sebuah cincin besi di bagian atas batang jangkar yang berbentuk silinder.
Pengukuran awal menunjukkan bahwa panjang jangkar besi tersebut sekitar 1 meter. Diameter batang jangkar berkisar antara 0,1 hingga 0,15 meter, dan diameter cincin besi di bagian atas mencapai sekitar 0,2 meter.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah jangkar besi ini milik bangkai kapal karam No. 1. Sementara itu, peti kotak diperkirakan terbuat dari kayu serta berada dalam keadaan setengah terkubur, dan isinya memerlukan penyelidikan lebih lanjut.
Bangkai kapal karam No. 1 dan No. 2, di dekat lereng kontinental barat laut di Laut China Selatan, ditemukan pada Oktober 2022.
Kedua bangkai kapal karam yang relatif terpelihara dengan baik tersebut menampung banyak peninggalan budaya, yang jelas berasal dari era tertentu, serta memiliki nilai sejarah, ilmiah, dan artistik yang penting. Penemuan bangkai kapal karam itu tidak hanya merupakan terobosan besar dalam arkeologi laut dalam China, tetapi juga menjadi penemuan arkeologi yang signifikan di tingkat global.
Laporan: Redaksi