Bandar Udara Internasional Sanaa dan Pelabuhan Hodeidah secara teknis mampu menerima penerbangan sipil, pesawat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan pengiriman bantuan kemanusiaan setiap waktu.
Aden, Yaman (Xinhua/Indonesia Window) – Operasi di Bandar Udara (Bandara) Internasional Sanaa dan Pelabuhan Hodeidah kembali berjalan normal menyusul serangkaian serangan yang dilancarkan oleh Israel, kata kelompok Houthi pada Jumat (27/12).
“Bandar Udara Internasional Sanaa dan Pelabuhan Hodeidah sepenuhnya siap beroperasi dengan kapasitas penuh,” ujar Mohammed Qahim, kepala otoritas transportasi Houthi, kepada Kantor Berita Saba yang dikelola Houthi, seraya menambahkan bahwa bandara tersebut secara teknis mampu menerima penerbangan sipil, pesawat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan pengiriman bantuan kemanusiaan setiap waktu.
Qahim juga mengkritik serangan udara Israel baru-baru ini, yang menurutnya bertujuan mengganggu lalu lintas udara dan operasi maritim di Yaman.
Pesawat-pesawat tempur Israel pada Kamis (26/12) menyerang sejumlah infrastruktur yang digunakan Houthi di Bandar Udara Internasional Sanaa, pembangkit listrik Hezyaz dan Ras Kanatib, keduanya terletak di wilayah yang dikuasai Houthi, serta pelabuhan Hodeidah, Salif, dan Ras Kanatib di pesisir barat, kata pihak militer dalam sebuah pernyataan, mengeklaim bahwa Houthi menggunakan lokasi-lokasi itu untuk menyelundupkan senjata Iran ke kawasan tersebut dan tempat masuknya pejabat senior Iran.
Stasiun TV al-Masirah yang dikelola Houthi melaporkan bahwa serangan tersebut menyebabkan kerusakan signifikan, menewaskan setidaknya enam orang dan melukai puluhan lainnya. Seorang staf PBB, yang tiba di ibu kota Yaman untuk melakukan negosiasi pembebasan staf PBB yang ditahan oleh kelompok Houthi, termasuk di antara para korban yang terluka.
Serangan udara yang dilancarkan pada Kamis tersebut menandai serangan keempat Israel terhadap target-target yang dikuasai Houthi tahun ini.
Menyusul serangan tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali tekadnya untuk menghancurkan kemampuan militer Houthi, dengan mengatakan, “Kami bertekad memutus cabang teror dari poros kejahatan Iran ini.”
Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman utara, melancarkan serangan roket dan pesawat nirawak secara rutin terhadap Israel dan mengganggu pengiriman “yang memiliki keterkaitan dengan Israel” di Laut Merah sejak November 2023 untuk menunjukkan solidaritas dengan warga Palestina di Gaza di tengah konflik mereka dengan Israel.
Laporan: Redaksi