Balon udara China yang beberapa waktu lalu secara tidak sengaja memasuki wilayah udara Amerika Serikat akibat keadaan yang tidak dapat dihindari (force majeure), memicu kekhawatiran Washington, yang oleh Rusia dianggap berlebihan.
Moskow, Rusia (Xinhua) – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia pada Selasa (7/2) mengecam Washington yang dinilai melebih-lebihkan situasi terkait balon udara sipil nirawak China.
“Kami yakin penjelasan yang diberikan oleh pihak China mengenai masuknya balon udara nirawak China ke wilayah udara Amerika Serikat (AS) karena force majeure cukup memadai dan dapat dimengerti,” kata Juru Bicara Kemenlu Rusia Maria Zakharova dalam sebuah pernyataan.
China telah bertindak secara bertanggung jawab dalam situasi sulit ini, tetapi reaksi impulsif Washington dan media Amerika hanya tepat disebut histeris, tegasnya.
“Untuk alasan yang tidak masuk akal dan bahkan seringkali tanpa alasan, AS terus-menerus merendahkan dan menjelekkan negara-negara yang tidak ingin mengikuti kemauannya,” kata Zakharova.
Pada 3 Februari lalu, seorang juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China mengonfirmasi bahwa sebuah benda udara sipil telah secara tidak sengaja memasuki wilayah udara Amerika Serikat (AS) akibat keadaan yang tidak dapat dihindari (force majeure).
Dia mengatakan benda udara itu merupakan benda udara sipil yang digunakan untuk penelitian, terutama untuk tujuan meteorologi. Terdampak oleh angin baratan (Westerlies) dan memiliki kemampuan kemudi otomatis (self-steering) yang terbatas, benda udara itu pun menyimpang jauh dari rute yang direncanakan, menurut jubir itu.
Laporan: Redaksi