Badan antariksa nasional Taiwan telah direorganisasikan, dan TASA akan diberi tugas untuk bekerja sama dengan Kementerian Perekonomian guna meningkatkan industri luar angkasa, dan Kementerian Pendidikan guna melatih lebih banyak talenta di industri tersebut.
Jakarta (Indonesia Window) – Badan antariksa nasional Taiwan secara resmi meluncurkan nama barunya Badan Antariksa Taiwan (TASA) pada Jumat (6/1) setelah ditingkatkan pada awal minggu ini dan ditempatkan di bawah Dewan Sains dan Teknologi Nasional (NSTC) tingkat Kabinet.
Entitas yang berbasis di Kota Hsinchu, yang sebelumnya disebut Organisasi Antariksa Nasional (the National Space Organization), telah berganti nama menjadi Badan Antariksa Taiwan (the Taiwan Space Agency) untuk meningkatkan keterbacaan dan pengakuan internasional dengan menambahkan kata ‘Taiwan’, menurut NSTC seperti dikutip oleh Focus Taiwan.
“Reorganisasi merupakan tonggak yang sangat penting bagi pengembangan ruang angkasa negara karena teknologi domestik sekarang akan menerima lebih banyak kredibilitas internasional,” kata Presiden Tsai Ing-wen dalam pidatonya pada upacara rebranding di Hsinchu.
Dia mengatakan setelah reorganisasi badan antariksa nasional tersebut, TASA juga akan diberi tugas penting, seperti bekerja sama dengan Kementerian Perekonomian untuk meningkatkan industri luar angkasa dan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan untuk melatih lebih banyak talenta di industri luar angkasa.
“Untuk meraih peluang bisnis (internasional), kami telah secara proaktif bersiap untuk memasang diri kami di luar angkasa. Pengembangan teknologi luar angkasa Taiwan selama 30 tahun dan akumulasi hasil dalam penelitian dan pengembangan satelit telah memberikannya rekam jejak yang sangat baik,” kata Tsai.
Direktur Jenderal TASA Wu Jong-shinn mengatakan kepada wartawan setelah upacara bahwa reorganisasi akan memungkinkan badan tersebut memiliki lebih banyak sumber daya karena ditugaskan untuk membantu pengembangan ruang angkasa Taiwan.
Keuntungan Taiwan dalam pengembangan ruang angkasa adalah bahwa Pulau Formosa tersebut telah mengembangkan dasar-dasar yang diperlukan dan berada pada tahap di mana pulau tersebut sedang meneliti dan mengembangkan komponennya sendiri, kata Wu.
TASA juga akan merekrut sekitar 300 anggota staf baru selama tiga tahun ke depan yang saat ini jumlahnya sekitar 200, tambah Wu.
“Jadi pada dasarnya dua kali lipat (staf), itu yang pertama, dan kedua restrukturisasi juga memungkinkan kenaikan gaji, yang akan lebih menarik dibandingkan masa lalu,” katanya.
Restrukturisasi dilaksanakan pada 1 Januari sesuai dengan Undang-Undang Pendirian Badan Antariksa Taiwan, yang diumumkan pada 4 Mei 2022.
Status yang ditingkatkan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penelitian dan pengembangan teknologi ruang angkasa nasional, menerapkan strategi dan rencana ruang angkasa nasional, serta mempromosikan pengembangan kegiatan ruang angkasa dan industri ruang angkasa, menurut Undang-Undang tersebut.
Awalnya didirikan pada tahun 1991 sebagai Kantor Program Antariksa Nasional di bawah Program Pengembangan Jangka Panjang Teknologi Antariksa Nasional, entitas tersebut ditempatkan di bawah Laboratorium Riset Terapan Nasional pada tahun 2003 dan berganti nama menjadi Organisasi Antariksa Nasional pada tahun 2005 sebelum reorganisasi terakhirnya.
Sejak tahun 1999, badan tersebut telah melakukan peluncuran satelit Formosat-1, Formosat-2, Formosat-3, Formosat-5, dan Formosat-7.
Konstelasi Formosat-5 dan Formosat-7 masih beroperasi, sedangkan Formosat-8, konstelasi dari enam satelit penginderaan jauh optik beresolusi tinggi, akan diluncurkan pada tahun 2024 dan 2025.
Satelit lain yang dijadwalkan untuk diluncurkan ke langit tahun ini adalah TRITON (Wind-Hunter Satellite), yang akan melakukan penelitian tentang interaksi udara-laut dan prediksi intensitas topan, kata Wu.
“Melalui penerima GPS kami dapat mengukur ketinggian gelombang di laut dan menghitung kecepatan angin, yang sangat penting untuk prediksi cuaca harian kami,” katanya.
Laporan: Redaksi