Banner

China tingkatkan fasilitas Shanghai Synchrotron Radiation Facility

Foto yang diabadikan pada 16 Maret 2009 ini menunjukkan tampilan interior proyek Shanghai Synchrotron Radiation Facility (SSRF) di Shanghai, China timur. (Xinhua/Pei Xin)

Shanghai Synchrotron Radiation Facility (SSRF), yang merupakan sebuah infrastruktur sains-teknologi utama untuk mengungkap misteri dunia mikroskopis, seperti seperti struktur virus, serta arsitektur mikroskopis dan sifat material.

 

Shanghai, China (Xinhua) – China meningkatkan Shanghai Synchrotron Radiation Facility (SSRF), yang merupakan sebuah infrastruktur sains-teknologi utama untuk mengungkap misteri dunia mikroskopis. Peningkatan ini diperkirakan dapat mendorong pengembangan kekuatan produktif baru yang berkualitas.

Pembangunan untuk peningkatan SSRF sudah lolos inspeksi nasional dan mendapatkan dukungan di Shanghai, China timur, pada Rabu (15/5).

SSRF, yang apabila dilihat dari atas menyerupai nautilus, secara resmi dibuka bagi para pengguna pada 6 Mei 2009 sebagai sumber cahaya synchrotron generasi ketiga yang pertama dibangun di China Daratan.

Cahaya terang yang dipancarkan oleh fasilitas ini satu triliun kali lebih tinggi dibandingkan sinar-X biasa. Di stasiun percobaan sumber cahaya, berbagai sampel diterangi oleh cahaya synchrotron, sedangkan instrumen ilmiah mencatat informasi mengenai interaksi materi cahaya (light-matter). Hal itu memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan wawasan tentang dunia mikroskopis, seperti struktur virus, serta arsitektur mikroskopis dan sifat material, demikian penjelasan sejumlah ilmuwan.

Banner

Pembangunan untuk peningkatan SSRF dimulai pada November 2016 dan rampung pada Juli 2023. Ini mencakup 16 lini pemancaran cahaya canggih dan stasiun eksperimental, laboratorium tambahan, pusat data pengguna, sistem pendukung, dan fasilitas-fasilitas terkait, serta peningkatan kinerja akselerator, tutur Tai Renzhong, wakil presiden Institut Penelitian Lanjutan Shanghai di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences).

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan