Banner

Asif Ali Zardari dilantik sebagai presiden ke-14 Pakistan

Kepala Pengadilan Pakistan Qazi Faez Isa (kanan) membacakan sumpah jabatan kepada Asif Ali Zardari yang baru saja terpilih sebagai presiden Pakistan di Istana Kepresidenan di Islamabad, ibu kota Pakistan, pada 10 Maret 2024. (Xinhua/Departemen Informasi Pers Pakistan)

Asif Ali Zardari dilantik sebagai presiden ke-14 Pakistan, setelah menjadi presiden ke-11 negara tersebut dari tahun 2008 hingga 2013, menjadikannya warga sipil pertama yang mencapai posisi ini untuk kedua kalinya dalam sejarah negara itu.

 

Islamabad, Pakistan (Xinhua) – Asif Ali Zardari dilantik sebagai presiden ke-14 Pakistan dalam sebuah upacara yang diadakan di Istana Kepresidenan pada Ahad (10/3), menurut pernyataan dari Kantor Presiden Pakistan.

Kepala Pengadilan Pakistan Qazi Faez Isa membacakan sumpah jabatan kepada presiden yang baru saja terpilih tersebut dalam upacara yang dihadiri oleh presiden Pakistan yang baru saja menyelesaikan masa jabatannya Arif Alvi, Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif, para pemimpin angkatan bersenjata, politisi, dan pejabat asing.

Sebelumnya pada Sabtu (9/3), Zardari, yang merupakan salah satu pemimpin Pakistan People’s Party Parliamentarians, memenangkan pemilihan umum dengan rasio suara 411 banding 181 dari seluruh lembaga pemilihan, termasuk parlemen dan empat majelis provinsi, ungkap Komisi Pemilihan Umum Pakistan (Election Commission of Pakistan/ECP).

Zardari, kandidat dari koalisi yang berkuasa, meraih 255 suara dalam sesi gabungan dua majelis parlemen, termasuk Senat dan Majelis Nasional, 43 suara dari Provinsi Punjab di Pakistan timur, delapan suara dari Provinsi Khyber Pakhtunkhwa di Pakistan barat laut, 47 suara dari Provinsi Balochistan di Pakistan barat daya, dan 58 suara dari Provinsi Sindh di Pakistan selatan.

Banner

Ini adalah masa jabatan kedua Zardari (68) sebagai presiden setelah menjadi presiden ke-11 Pakistan dari tahun 2008 hingga 2013. Zardari juga merupakan warga sipil pertama yang mencapai posisi tersebut untuk kedua kalinya dalam sejarah negara itu.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan