Banner

Bekasi, Jawa Barat (Indonesia Window) – Amerika Serikat menetapkan target capaian emisi gas rumah kaca nol bersih dari sektor penerbangan pada tahun 2050, kata Menteri Transportasi Pete Buttigieg pada Selasa (9/11).

Gedung Putih mengatakan pada bulan September bahwa pihaknya menargetkan emisi penerbangan 20 persen lebih rendah pada tahun 2030.

Banner

Maskapai menghadapi tekanan dari aktivis lingkungan untuk menurunkan sisa karbon dan menuntut janji untuk menggunakan bahan bakar penerbangan yang lebih berkelanjutan (sustainable aviation fuel – SAF).

Presiden Joe Biden sebelumnya telah menetapkan target menjadikan Amerika Serikat netral karbon bersih pada tahun 2050.

“Rencana ini menunjukkan bahwa kita dapat memerangi perubahan iklim sambil menumbuhkan ekonomi,” kata Buttigieg.

Banner

Pada pembicaraan KTT perubahan iklim di Glasgow, Skotlandia, Buttigieg akan mewakili Amerika Serikat sebagai perwakilan koalisi negara-negara yang dipimpin oleh Inggris. Koalisi diharapkan mengumumkan ‘Deklarasi Ambisi Iklim Penerbangan Internasional’, kata sebuah sumber kepada Reuters.

Deklarasi itu, menurut draf yang dilihat oleh Reuters, akan mengakui bahwa Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah forum yang tepat untuk menangani emisi dari penerbangan internasional dan mencakup komitmen untuk mendorong ICAO untuk mengadopsi “cita-cita jangka panjang yang ambisius ” dan mendukung pengembangan SAF.

Target AS untuk emisi nol bersih pada tahun 2050 didukung oleh analisis administrasi penerbangan federal, Federal Aviation Administration (FAA).

Banner

Selain bahan bakar berkelanjutan, teknologi pesawat baru akan dibutuhkan seiring dengan peningkatan efisiensi operasi serta pengurangan emisi bandara, kata FAA.

Pada bulan Maret, Airlines for America, kelompok perdagangan industri yang mewakili Delta Air Lines (DAL.N), United Airlines, American Airlines (AAL.O) dan lainnya, berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2050.

Laporan: Raihana Radhwa

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan