Angkutan militer sangat “krusial untuk menopang kemampuan operasional Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) dalam konflik yang masih berlangsung” di Jalur Gaza dan melawan Hizbullah di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.
Yerusalem (Xinhua/Indonesia Window) – Kementerian Pertahanan Israel pada Senin (26/8) mengatakan bahwa sejak dimulainya operasi militer mereka di Gaza, Israel telah menerima lebih dari 50.000 ton peralatan militer dan amunisi.
“Peralatan yang diperoleh dan dikirim meliputi kendaraan lapis baja, senjata, amunisi, alat pelindung diri, dan peralatan medis,” ungkap kementerian itu.
Angkutan militer sangat “krusial untuk menopang kemampuan operasional Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) dalam perang yang masih berlangsung” di Jalur Gaza dan melawan Hizbullah di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon, imbuh pihak kementerian.
Kementerian tersebut tidak merinci dari negara mana saja senjata-senjata itu dibeli, meski para pejabat pemerintah Israel sebelumnya mengatakan bahwa sebagian besar senjata dan amunisinya didapatkan dari Amerika Serikat dan Eropa.
Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Hamas di Jalur Gaza untuk membalas serangan Hamas di perbatasan Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan sekitar 250 orang lainnya disandera.
Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza telah bertambah menjadi lebih dari 40.400 orang, menurut otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza.
Laporan: Redaksi