Banner

Amerika Serikat akan kurangi kandungan nikotin dalam rokok

Ilustrasi. Jika kebijakan mengurangi nikotin dalam rokok diberlakukan pada tahun 2020, maka itu akan mencegah delapan juta kematian dini akibat rokok pada tahun 2100. (Ander Burdain on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintahan Presiden Joe Biden akan mengumumkan kebijakan baru yang mengharuskan produsen rokok untuk kurangi kandungan nikotin ke tingkat yang tidak membuat ketagihan, media Amerika Serikat melaporkan Selasa (21/6).

Langkah ini dipastikan akan memberikan pukulan kuat bagi industri tembakau.

Namun, jika berhasil, kebijakan tersebut dapat menyelamatkan jutaan nyawa pada akhir abad ini, dan membentuk masa depan di mana rokok tidak lagi bertanggung jawab atas kecanduan dan beragam penyakit.

Inisiatif tersebut akan membutuhkan Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawan Makanan dan Obat AS, untuk mengembangkannya dan kemudian menerbitkan aturan, kata Wall Street Journal, yang pertama kali melaporkan masalah tersebut.

amerika kurangi nikotin rokok
Ribuan bahan kimia lain yang terkandung dalam rokok dan asapnya bertanggung jawab atas penyakit seperti kanker, penyakit jantung, stroke, penyakit paru-paru, diabetes, dan lainnya. (Tumisu from Pixabay)

Seluruh upaya untuk menetapkan aturan itu diperkirakan akan memakan waktu beberapa tahun dan dapat ditunda atau digagalkan oleh proses pengadilan karena penentangan dari industri. Inisiatif ini juga bisa dibatalkan oleh pemerintahan masa depan yang tidak simpatik dengan tujuannya.

Nikotin adalah bahan kimia yang dapat menimbulkan rasa senang, sehingga menarik jutaan orang untuk mengonsumsi produk rokok.

Ribuan bahan kimia lain yang terkandung dalam rokok dan asapnya bertanggung jawab atas penyakit seperti kanker, penyakit jantung, stroke, penyakit paru-paru, diabetes, dan lainnya.

Meskipun merokok kurang lazim di Amerika Serikat daripada Eropa dan telah menurun selama bertahun-tahun, rokok masih bertanggung jawab atas 480.000 kematian per tahun di negara itu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.

Sekitar 13,7 persen dari semua orang dewasa AS adalah perokok saat ini, menurut data CDC.

Mengurangi kandungan nikotin dalam rokok telah menjadi topik yang dibahas selama bertahun-tahun di antara otoritas AS.

Mantan komisaris FDA Scott Gottlieb pada tahun 2017 mengumumkan bahwa dia ingin melanjutkan masalah ini, dan mendanai sebuah penelitian yang diterbitkan di New England Journal of Medicine pada tahun 2018 yang menemukan, “rokok yang dikurangi nikotinnya versus rokok ber-nikotin mengurangi paparan dan ketergantungan nikotin dan jumlah rokok yang dihisap.”

FDA menemukan bahwa jika kebijakan itu diberlakukan pada tahun 2020, itu akan mencegah delapan juta kematian dini akibat rokok pada tahun 2100.

Namun, industri rokok menolak temuan tersebut dan mengatakan orang malah akan merokok lebih banyak.

Biden telah menjadikan Cancer Moonshot sebagai inti dari agendanya dan kebijakan pengurangan nikotin akan mencapai tujuannya, dengan biaya minimal.

Cancer Moonshot bertujuan mengurangi tingkat kematian akibat kanker setidaknya 50 persen selama 25 tahun ke depan, dan meningkatkan pengalaman orang dan keluarga mereka yang hidup dengan dan bertahan hidup dari kanker.

CDC mencatat, total biaya ekonomi dari merokok mencapai lebih dari 300 miliar dolar AS per tahun, termasuk lebih dari 225 miliar dolar AS untuk perawatan medis langsung bagi orang dewasa, dan lebih dari 156 miliar dolar AS akibat hilangnya produktivitas karena kematian dini dan paparan asap rokok.

Sumber: AFP dari Al Arabiya

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan