Alat inovatif buatan Tang Ximing, seorang engineer senior di sebuah perkebunan kehutanan milik negara di Zhongwei, membuat penanaman akar bibit bisa mencapai kedalaman 50 cm ke dalam lapisan pasir yang lembap, mendongkrak tingkat kelangsungan hidup penghijauan sebesar 25 persen hingga lebih dari 85 persen.
Zhongwei, China (Xinhua) – Pada 1950-an, demi melindungi jalur kereta pertama di China yang melintasi gurun, Kota Zhongwei memulai perjalanannya dalam upaya mitigasi gurun. Bersama penduduk setempat, para ilmuwan di Stasiun Penelitian dan Percobaan Gurun Shapotou, yang merupakan bagian dari Institut Lingkungan dan Sumber Daya Alam Barat Laut di Akademi Ilmu Pengetahuan China, mengembangkan pola papan catur dari jerami untuk menstabilkan pasir dan mencegah bukit pasir bergeser.
Tang Ximing, seorang engineer senior di sebuah perkebunan kehutanan milik negara di Zhongwei, membuat sebuah alat baja yang berbeda dari sekop biasa dan memiliki dua batang horizontal di ujung depannya. Alat inovatif tersebut membuat penanaman akar bibit bisa mencapai kedalaman 50 cm ke dalam lapisan pasir yang lembap. Alat sederhana itu mendongkrak tingkat kelangsungan hidup penghijauan sebesar 25 persen hingga lebih dari 85 persen. Alat tersebut telah dipromosikan secara luas dan digunakan dalam proyek-proyek penghijauan di wilayah lain di China utara.
Pada 2019, versi pola papan catur dari jerami disempurnakan dan dikembangkan agar dapat diproduksi secara massal menggunakan mesin, sehingga memperpanjang masa penggunaan penghalang pasir ini.
Melalui upaya yang gigih selama puluhan tahun, Zhongwei telah menghijaukan 1,5 juta mu (sekitar 100.000 hektare) dari total 1,68 juta mu gurun pasir melalui penghijauan. Upaya tersebut telah memperluas tutupan vegetasi dari kurang dari 1 persen menjadi 42 persen saat ini, yang secara efektif menggusur mundur garis area Gurun Tengger sejauh 25 km.