Banner

10.000 jamaah asing tiba hari pertama pembukaan umroh tahap ketiga

Sekitar 10.000 jamaah internasional tiba di Arab Saudi pada Ahad untuk menunaikan umrah dan mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah pada hari pertama tahap ketiga dimulainya kembali umroh. (Kantor Berita Arab Saudi-SPA)

Jakarta (Indonesia Window) – Sekitar 10.000 jamaah internasional tiba di Arab Saudi pada Ahad untuk menunaikan umrah dan mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah pada hari pertama tahap ketiga dimulainya kembali umroh, menurut laporan Arab News.

Menurut Wakil Menteri Haji dan Umrah Dr. Amr Al-Maddah, 10.000 jamaah yang datang dari luar negeri harus mendapat izin terlebih dahulu.

Saat tiba di kerajaan, jamaah haji harus mengisolasi diri selama tiga hari sebelum diberangkaykan ke Miqat (tempat mengambil niat umroh), yang menjadi tempat di mana jamaah mengenakan baju ihram.

Mereka dapat tinggal di kerajaan hingga 10 hari, dengan tiga hari untuk masa isolasi.

Sesuai protokol kesehatan, 500 kelompok jamaah internasional, masing-masing terdiri atas 20 orang berusia maksimal 50 tahun, dapat menjalankan umroh dalam satu hari.

Banner

Wakil menteri menambahkan bahwa Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Saudi dan Kementerian Kesehatan selalu memantau perkembangan COVID-19 di negara seluruh dunia, sebagai bagian dari standar dan protokol untuk menentukan boleh/tidaknya warga mereka menunaikan umroh.

Visa bagi para peziarah yang datang dari negara-negara yang mengalami peningkatan jumlah yang nyata akan ditangguhkan sampai pemeriksaan lebih lanjut.

Dengan dimulainya tahap ketiga, masjid suci akan beroperasi 100 persen, yang menjadi tahap yang sangat penting bagi perusahaan di sektor perjanalan ibadah ini.

Al-Maddah menambahkan, jika pada tahap mana pun terdapat kekhawatiran atau bahaya bagi jamaah haji, kementerian akan mengevaluasi situasi dan kembali ke tahap sebelumnya serta menurunkan kapasitas.

Saat ini, Saudia adalah satu-satunya maskapai penerbangan bersertifikat yang diizinkan untuk memberangkatkan para peziarah ke dan dari kerajaan.

Peziarah yang datang dari negara di mana Saudia tidak beroperasi harus mengatur penerbangan melalui pihak ketiga yang tercatat oleh pemerinth kerajaan.

Banner

Peziarah juga harus memiliki asuransi kesehatan penuh yang mencakup perawatan darurat jika terinfeksi dan kemungkinan uji PCR.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan