Pemerintah Australia berupaya bantu warganya dalam konvoi kemanusiaan yang ditahan Israel
Warga Australia ditahan Israel saat Global Sumud Flotilla dicegat. Pemerintah Canberra segera meminta akses konsuler.
Canberra, Australia (Xinhua/Indonesia Window) – Warga Australia ditahan Israel setelah kapal-kapal konvoi kemanusiaan Global Sumud Flotilla dicegat oleh angkatan laut Israel pada Rabu (1/10), dan pemerintah Canberra mengatakan pihaknya telah meminta informasi resmi serta akses konsuler bagi para warga yang ditahan.
Menteri kesehatan Australia pada Jumat (3/10) mengatakan bahwa pemerintah federal sedang berupaya untuk membantu warganya yang ditahan oleh Israel setelah mencoba mengirimkan bantuan ke Gaza melalui laut.
Mark Butler mengatakan kepada jaringan televisi Seven Network pada Jumat pagi waktu setempat bahwa pemerintah telah mengajukan permintaan resmi untuk mendapatkan informasi mengenai berapa banyak warga Australia yang ditahan dalam konvoi kemanusiaan yang dicegat oleh angkatan laut Israel ketika berusaha menembus blokade Gaza.
Pihak penyelenggara konvoi tersebut pada Kamis (2/10) mengatakan bahwa lima warga Australia telah ditahan.
Butler mengatakan bahwa Australia telah meminta informasi yang jelas kepada Israel mengenai para tahanan dan akses konsuler kepada mereka.
“Warga Australia ingin melihat bantuan mengalir, terutama bantuan dasar seperti makanan dan obat-obatan kepada warga sipil di Gaza, tetapi bagi mereka yang ditahan, tentu saja, kami akan memberikan dukungan konsuler kepada mereka,” kata Butler.
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia pada Jumat pagi waktu setempat merilis pernyataan yang menyerukan kepada semua pihak untuk menghormati hukum internasional guna memastikan keselamatan dan perlakuan yang manusiawi terhadap mereka yang terlibat dalam konvoi tersebut.
Pernyataan itu mengulangi seruan Australia kepada Israel untuk memungkinkan aliran bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan dan tanpa hambatan ke Gaza.
Global Sumud Flotilla adalah konvoi internasional yang dibentuk oleh koalisi civil society untuk mencoba menembus blokade laut ke Gaza dan mengirimkan bantuan kemanusiaan. Armada ini menggabungkan puluhan kapal dan ratusan peserta dari berbagai negara.
Laporan: Redaksi

.jpg)








