Ada bias dalam catatan medis di AS terhadap pasien kulit hitam
Pasien kulit hitam di Amerika Serikat lebih mungkin memiliki catatan medis yang menyiratkan keraguan terhadap kejujuran atau kemampuan mereka dibandingkan pasien kulit putih.
Sacramento, Amerika Serikat (Xinhua/Indonesia Window) – Pasien kulit hitam di Amerika Serikat (AS) lebih mungkin memiliki catatan medis yang menyiratkan keraguan terhadap kejujuran atau kemampuan mereka dibandingkan pasien kulit putih, demikian menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS One pekan lalu.
Studi ini menganalisis lebih dari 13 juta catatan rekam medis elektronik yang ditulis antara 2016 hingga 2023 oleh sekitar 12.000 dokter di lima rumah sakit di wilayah Atlantik Tengah.
Para peneliti menemukan bahwa pasien kulit hitam memiliki kemungkinan peluang 29 persen lebih tinggi untuk dideskripsikan dengan istilah-istilah tersebut dibandingkan dengan pasien kulit putih. Sebaliknya, pasien Asia lebih jarang digambarkan meragukan dan lebih mungkin dianggap sebagai pribadi yang dapat dipercaya.
“Ada sejumlah penanda yang menunjukkan bahwa dokter benar-benar lebih meragukan apa yang dikatakan pasien kulit hitam daripada pasien kulit putih,” kata penulis utama studi itu, Mary Catherine Beach dari Fakultas Kedokteran di Universitas Johns Hopkins, kepada situs web berita medis MedPage Today.
Para peneliti memperingatkan bahwa bias semacam itu dapat mengikis kepercayaan, membuat pasien enggan mencari perawatan, dan bahkan dapat menyebabkan kesalahan medis atau kematian. Mereka menyebutkan bahwa catatan yang bias juga dapat memengaruhi cara pandang dokter lain terhadap pasien di masa mendatang.
Laporan: Redaksi

.jpg)








