Potensi yang dimiliki desa di Indonesia cukup banyak, seperti wisata, perikanan, dan pertanian, yang menawarkan produk-produk unggulan siap ekspor, seperti komoditas kopi luwak.
Jakarta (Xinhua/Indonesia Window) – Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) menyampaikan keinginan untuk meningkatkan kerja sama pembangunan desa dengan China. Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan perwakilan Kongres Rakyat Nasional (National People’s Congress/NPC) China di Jakarta pada awal pekan ini.
Menteri Desa (Mendes) PDT Yandri Susanto mengatakan bahwa kerja sama dengan China diharapkan dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh sekitar 75.000 desa di Indonesia. Selain itu, masih ada ribuan desa yang tidak memiliki akses listrik, sinyal internet, dan sejumlah infrastruktur dasar lainnya.
“Kami buka peluang kolaborasi sebesar-besarnya karena potensi yang dimiliki desa di Indonesia cukup banyak, seperti wisata, perikanan, dan pertanian,” kata Yandri saat menyambut kunjungan delegasi NPC di Jakarta pada Senin (9/12).
Kemendes PDT berencana untuk memfasilitasi kerja sama dengan desa-desa di Indonesia. Pihak China disebut bisa bekerja sama di sektor perdagangan, karena banyak desa yang menawarkan produk-produk unggulan siap ekspor, seperti komoditas kopi luwak.
Sementara itu, delegasi NPC yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi Pertanian dan Urusan Pedesaan China Fan Xiaojun juga berharap peningkatan kerja sama kedua negara sejalan dengan komitmen yang dicapai oleh kedua negara sebelumnya.
Kedua negara sebenarnya sudah memiliki kerja sama di bidang pembangunan desa, salah satunya melalui program studi banding ke China yang difasilitasi oleh Kedutaan Besar (Kedubes) China di Indonesia bekerja sama dengan Kemendes PDT. Selama periode 2023-2024, ada puluhan kepala desa dari berbagai daerah di Indonesia yang mengikuti program ini.
Program tersebut bertujuan agar para kepala desa dapat mempelajari kesuksesan pembangunan desa di China. Mereka mengunjungi sejumlah desa di China untuk mempelajari berbagai kegiatan ekonominya dan teknologi pertanian yang mereka gunakan.
Laporan: Redaksi