Banner

Para pemimpin Med9 desak gencatan senjata dan upaya diplomatik di Timur Tengah

Foto yang diabadikan pada 9 Oktober 2024 ini menunjukkan dampak kehancuran yang disebabkan oleh serangan udara Israel di Wardaniyeh, Lebanon. (Xinhua/Taher Abu Hamdan)

Para pemimpin sembilan negara Mediterania yang menjadi anggota Uni Eropa (UE), yang dikenal sebagai Med9, menyerukan gencatan senjata segera di Timur Tengah dan mendesak dimulainya kembali upaya diplomatik guna mengatasi konflik yang masih berlangsung di kawasan itu.

 

Nicosia, Siprus (Xinhua/Indonesia Window) – Dalam konferensi yang diadakan pada Jumat (11/10), para pemimpin sembilan negara Mediterania yang menjadi anggota Uni Eropa (UE), yang dikenal sebagai Med9, menyerukan gencatan senjata segera di Timur Tengah dan mendesak dimulainya kembali upaya diplomatik guna mengatasi konflik yang masih berlangsung di kawasan itu.

Pada akhir Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Med9 ke-11, yang diselenggarakan di Kota Paphos, Siprus barat, para pemimpin kesembilan negara itu menyebut dalam sebuah deklarasi bahwa “situasi yang sedang terjadi di Timur Tengah saat ini sangat mengkhawatirkan, menuntut “gencatan senjata segera” serta penyediaan bantuan kemanusiaan ke Lebanon secepat mungkin.

“Kami mendesak semua pihak untuk menahan diri dan terlibat dalam upaya mediasi untuk meredam ketegangan,” ujar para pemimpin Med9 dalam pernyataan mereka di penghujung pertemuan yang berlangsung seharian itu.

Med9 juga menegaskan kembali dukungannya terhadap semua resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait Timur Tengah dan berjanji untuk bekerja sama dalam memengaruhi kebijakan UE yang lebih luas terkait isu-isu Timur Tengah.

Dengan latar situasi konflik yang meningkat di Timur Tengah, perang Rusia-Ukraina, serta tekanan politik, ekonomi, dan sosial yang terus berlanjut, format koordinasi regional ini menjadi sangat penting dalam membentuk respons Eropa terhadap tantangan-tantangan bersama, imbuh deklarasi tersebut.

Para pemimpin sembilan negara
Orang-orang memeriksa sebuah bangunan yang hancur akibat serangan Israel di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah pada 8 Oktober 2024. Sedikitnya 24 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di Gaza tengah dan selatan pada Selasa (8/10), menurut sejumlah sumber Palestina. Pesawat tempur Israel menyerang sebuah bangunan tempat tinggal empat lantai di kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah dan menewaskan 16 orang, papar Otoritas Pertahanan Sipil Gaza. (Xinhua/Marwan Dawood)

Siprus, yang saat ini memegang posisi sebagai presiden Med9, menjadi tuan rumah KTT tersebut, yang dihadiri oleh para kepala negara atau pemerintahan dari Prancis, Yunani, Italia, Kroasia, Malta, Slovenia, dan Spanyol, sementara Portugal diwakili oleh menteri luar negerinya. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga turut hadir dalam KTT tersebut.

Selain para pemimpin UE, Raja Abdullah II dari Yordania juga berpartisipasi dalam sebuah pertemuan paralel untuk membahas isu-isu regional. Peran Yordania dalam penanganan konflik Timur Tengah dianggap sangat penting.

Raja Yordania bergabung dengan Presiden Siprus Nikos Christodoulides, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, dan Ursula von der Leyen dalam pertemuan yang berfokus pada penanganan “peningkatan arus migrasi” yang berdampak pada negara-negara Mediterania.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan selepas pertemuan tersebut menyatakan bahwa para pemimpin telah “mendiskusikan cara-cara untuk mendukung kepulangan kembali warga Suriah ke tanah air mereka secara sukarela dengan menciptakan kondisi yang tepat sebagai bagian dari Rencana Rehabilitasi Awal yang kuat.”

Para pemimpin juga menekankan perlunya debat terstruktur di tingkat UE untuk mendefinisikan kebijakan dan tindakan bersama terkait migrasi.

Di dalam deklarasi akhir mereka, para pemimpin Med9 menyoroti isu migrasi tak reguler, seraya menekankan bahwa isu itu merupakan “tantangan Eropa yang membutuhkan respons Eropa,” terutama dalam kaitannya dengan upaya untuk memfasilitasi kembalinya migran tak reguler ke negara asal mereka.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan