Banner

Haji1441 – Khotbah Arafah disimak 100 juta orang, termasuk non Muslim

Presiden Jenderal Untuk Urusan Dua Masjid Suci, Syeikh Abdurrahman Assudais, menyampaikan pernyataan mengenai khotbah Arafah yang diterjemahkan ke dalam 10 bahasa guna menjangkau lebih banyak pemirsa di seluruh dunia. (tangkapan layar dari video Kantor Berita Arab Saudi-SPA)

Jakarta (Indonesia Window) – Khotbah Hari Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun ini akan disiarkan dalam 10 bahasa, yakni Inggris, Melayu, Urdu, Persia, Perancis, China, Turki, Rusia, Hausa dan Bengali.

“Selain itu, teks-teks yang diterjemahkan dari khotbah Arafah akan tersedia dalam bahasa Inggris dan Perancis di Arab Saudi TV Channel One (KSA1), AlQuran AlKareem Channel (Makkah LIVE TV) dan Prophetic Sunnah Channel (Madinah LIVE TV),” kata Presiden Jenderal Untuk Urusan Dua Masjid Suci, Syeikh Abdurrahman Assudais, dalam pernyataan yang disiarkan Kantor Berita Arab Saudi (SPA) melalui akun Twitter pada Rabu.

Menurut Syeikh Assudais, jumlah viewer dan subscriber saluran-saluran tersebut telah meningkat dari dua juta pada tahun lalu menjadi 50-100 juta tahun ini.

Penambahan bahasa terjemahan pada haji tahun ini memungkinkan pesan dari khotbah Arafat menjangkau sebagian besar populasi dunia, baik Muslim maupun non Muslim, kata Syeikh Assudais.

“Kami berharap jumlah bahasa dan pemirsa akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang,” imbuhnya.

Banner

Pada musim haji sebelumnya, khotbah Arafah diterjemahkan ke dalam lima bahasa.

Penerjemahan khotbah Arafah adalah yang terbesar di dunia, dan tahun ini adalah yang ketiga sejak proyek ini pertama kali dilaksanakan pada haji 1439 Hijriah/2018.

Khotbah Arafah disampaikan ketika para jamaah haji sedang melakukan wukuf (berdiam sambil berdoa) di Arafah, sekitar 20 kilometer sebelah timur Makkah.

Wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah adalah puncak ibadah haji, waktu para jamaah memanjatkan doa dari matahari terbit hingga terbenam, sebelum mereka bertolak ke Muzdalifah dan bermalam di sini.

Selanjutnya, jamaah haji melanjutkan perjalanan mereka ke Mina, sekitar 7-10 kilometer dari Muzdalifah, untuk melempar jumroh.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan