Banner

Menhan China sebut tentang pendekatan China terhadap keamanan global dalam Dialog Shangri-La

Foto yang diabadikan pada 10 April 2024 ini memperlihatkan pemandangan Tembok Besar seksi Jiankou di Beijing, ibu kota China. (Xinhua/Chen Zhonghao)

Masyarakat di Asia-Pasifik berkomitmen untuk mencapai keharmonisan, mencintai perdamaian, merdeka, mandiri, dan selalu saling mendukung dalam suka dan duka.

 

Singapura (Xinhua) – Menteri Pertahanan (Menhan) China Dong Jun pada Ahad (2/6) menyampaikan pidato tentang pendekatan China terhadap keamanan global dalam Dialog Shangri-La ke-21 yang digelar di Singapura.

Dong menyoroti konsep membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, Inisiatif Pembangunan Global (Global Development Initiative/GDI), Inisiatif Keamanan Global (Global Security Initiative/GSI), dan Inisiatif Peradaban Global (Global Civilization Initiative/GCI) dalam pidatonya.

Masyarakat di Asia-Pasifik berkomitmen untuk mencapai keharmonisan, mencintai perdamaian, merdeka, mandiri, dan selalu saling mendukung dalam suka dan duka, katanya.

Dong menyerukan penghimpunan kekuatan dari “kebijaksanaan Asia” untuk membangun konsensus dan mencari kesamaan sembari mengesampingkan perbedaan.

Banner

China bersedia bekerja sama dengan semua pihak untuk melindungi kepentingan keamanan yang sah dari semua negara, bersama-sama membangun tatanan internasional yang lebih adil dan setara, memaksimalkan peran arsitektur keamanan regional, memajukan kerja sama pertahanan yang terbuka dan substantif, memberi contoh kerja sama keamanan maritim, memperkuat tata kelola keamanan di area-area baru untuk mengupayakan kemajuan baru dalam kerja sama keamanan regional.

Dong menekankan bahwa China menjunjung tinggi perdamaian dan keharmonisan, serta berkomitmen untuk mengejar keamanan bersama, kesetaraan dan rasa saling menghormati, keterbukaan dan inklusivitas, serta menjaga kepentingan intinya.

Saat ini, Laut China Selatan telah mencapai stabilitas secara keseluruhan, kata Dong, seraya menyatakan bahwa negara tertentu harus melihat di mana letak kepentingannya yang sebenarnya, dan kembali ke jalur yang benar melalui dialog dan konsultasi.

Tentara Pembebasan Rakyat (People’s Liberation Army/PLA) China akan mengambil tindakan tegas untuk meredam “kemerdekaan Taiwan” dan memastikan plot semacam itu tidak akan pernah berhasil, katanya.

Dalam acara tersebut, Dong juga bertemu dengan sejumlah pejabat pertahanan senior dari Amerika Serikat, Kanada, Thailand, Jepang, Australia, Prancis, Kamboja, dan Selandia Baru.

Dia juga menggelar pembicaraan dengan presiden Komite Palang Merah Internasional (International Committee of the Red Cross/ICRC) dan perwakilan tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan