Banner

Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara ditutup sementara pascaerupsi Gunung Ruang

Foto yang disediakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro menunjukkan material vulkanik dan kepulan asap yang dimuntahkan Gunung Ruang terlihat dari Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara, pada 17 April 2024. (Xinhua/BPBD Sitaro)

Erupsi gunung berapi Ruang yang terus meningkat telah memaksa ratusan orang mengungsi, dan penutupan Bandar Udara Sam Ratulangi di Manado, Provinsi Sulawesi Utara.

 

Jakarta (Xinhua) – Bandar Udara Sam Ratulangi di Manado, Provinsi Sulawesi Utara, pada Kamis (18/4) ditutup sementara, menyusul erupsi gunung berapi Ruang yang memaksa ratusan orang mengungsi.

“Penutupan ini berdampak pada 33 penerbangan dan 3.182 penumpang,” ujar Direktur Operasi AirNav Riza Fahmi.

Pihak berwenang terus memantau kondisi terkini untuk memastikan penerbangan yang aman, sebut Fahmi.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan bahwa tingkat bahaya Gunung Ruang telah meningkat ke kategori tertinggi sejak Rabu (17/4) malam karena aktivitas vulkanik yang terus meningkat.

Dengan suara gemuruh dan getaran, gunung berapi tersebut kembali mengalami erupsi pada Rabu pukul 21.15 waktu setempat, disertai dengan kepulan abu berwarna abu-abu setinggi 3.000 meter di atas puncaknya.

Ketika hujan abu yang bercampur dengan batu dan kerikil mencapai rumah warga, lebih dari 800 penduduk setempat terpaksa mengungsi. Pihak berwenang telah mengerahkan sejumlah perahu dan kapal untuk mengevakuasi penduduk di pulau gunung tersebut.

Status tanggap darurat telah ditetapkan setidaknya hingga 29 April 2024.

PVMBG memperingatkan agar masyarakat menggunakan masker, tidak beraktivitas dalam radius 6 km dari kawah gunung, dan mewaspadai potensi gelombang tsunami karena adanya risiko guguran dari gunung berapi itu jatuh ke laut.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan