Kapal pengangkut gas alam terkompresi (compressed natural gas/CNG) pertama di dunia telah tiba dan siap berlayar menuju Indonesia pada Sabtu (23/3) pagi waktu setempat dari Kota Qidong, Provinsi Jiangsu, China timur.
Nanjing, China (Xinhua) – Kapal pengangkut gas alam terkompresi (compressed natural gas/CNG) pertama di dunia telah tiba dan siap berlayar menuju Indonesia pada Sabtu (23/3) pagi waktu setempat dari Kota Qidong, Provinsi Jiangsu, China timur.
Berkapasitas hingga 700.000 meter kubik setiap perjalanan, kapal itu akan digunakan untuk mengangkut CNG bagi pembangkit listrik peaking (pembangkit listrik yang dioperasikan saat konsumsi listrik memuncak) antarpulau. Kapal yang mengangkut CNG yang ditenagai oleh gas alam itu memiliki panjang 110 meter dan kecepatan yang dirancang mencapai 14 knot.
Kapal pengangkut CNG menyimpan gas alam dalam wadah bertekanan dengan suhu lingkungan. Jadi, tidak seperti kapal pengangkut gas alam cair (liquid natural gas/LNG), kapal pengangkut CNG tidak memerlukan peralatan yang mahal seperti fasilitas pencairan (liquefaction) dan terminal regasifikasi.
Kapal pengangkut CNG menyediakan opsi baru bagi pengangkutan gas alam, sebuah bagian penting dari rantai industri gas alam. Pengiriman yang dilakukan oleh kapal pengangkut CNG pertama di dunia itu juga menjajaki potensi pengangkutan hidrogen lewat laut di masa mendatang.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Indonesia mencatat, PLN (Perusahaan Listrik Negara) telah membangkitkan tenaga listrik menggunakan bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG) sejak tahun 2013, dimulai dari PLN Batam.
Pemanfaatan CNG menggantikan bahan bakar minyak (solar) menghasilkan penghematan dan kebaikan bagi alam dan lingkungan karena menghasilkan energi bersih. CNG juga menjadi solusi bahan bakar akibat minimnya infrastruktur.
Menyusul PLN Batam, PLN Gresik di Jawa Timur mulai memanfaatkannya dengan skala yang lebih besar, baik untuk kebutuhan pembangkitnya sendiri maupun mendistribusikannya untuk pembangkit-pembangkit lain.
Bahan Bakar pembangkit dengan CNG dapat menjadi solusi bagi pembangkit-pembangkit lain, bahkan untuk di daerah terpencil karena sifatnya yang dapat dipindah-pindahkan menggunakan moda transportasi laut.
Laporan: Redaksi