Banner

Mesir bantah laporan penangguhan pelayaran di Terusan Suez

Sebuah kapal kargo melintasi Terusan Suez di Provinsi Ismailia, Mesir, pada 13 Januari 2024. (Xinhua/Ahmed Gomaa)

Pelayaran di Terusan Suez, yang menjalankan 12 persen dari total perdagangan global dan  merupakan salah satu sumber devisa utama Mesir, berjalan normal, memastikan keberlanjutan rantai pasokan global.

 

Kairo, Mesir (Xinhua) – Chairman Otoritas Terusan Suez (Suez Canal Authority/SCA) Mesir Osama Rabie pada Jumat (12/1) mengatakan bahwa lalu lintas pelayaran di terusan tersebut berjalan normal di kedua arah.

Dalam sebuah pernyataan, Rabie membantah laporan mengenai penghentian sementara navigasi di Terusan Suez sebagai akibat dari ketegangan di daerah Bab-el-Mandeb yang strategis di Laut Merah.

Dia mengatakan bahwa Terusan Suez menyediakan layanan pelayaran secara normal, seraya mengungkap bahwa 44 kapal dengan tonase bersih gabungan 2,3 juta ton dijadwalkan menyeberang dari kedua arah pada Sabtu (13/1).

Pelayaran di Terusan Suez
Sebuah kapal kargo melintasi Terusan Suez di Provinsi Ismailia, Mesir, pada 13 Januari 2024. (Xinhua/Ahmed Gomaa)

Rabie menekankan keinginan SCA untuk membuka jalur komunikasi langsung serta berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan dan jalur pelayaran untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi komunitas pelayaran dan memastikan keberlanjutan rantai pasokan global.

Banner

Pada Kamis (11/1), Rabie mengatakan bahwa lalu lintas kapal mengalami penurunan sebesar 30 persen di Terusan Suez sejak awal 2024 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 akibat ketegangan yang terjadi belum lama ini di Laut Merah.

Lebih lanjut, pendapatan dolar AS dari Terusan Suez turun 40 persen, sementara muatan menyusut 41 persen pada periode 1-11 Januari dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023, tambahnya.

Sejak pecahnya konflik antara Israel dan Hamas pada Oktober tahun lalu, pemberontak Houthi telah berulang kali menyerang kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan Israel di Laut Merah.

Pada Jumat dini hari waktu setempat, Amerika Serikat dan Inggris melancarkan beberapa serangan udara ke lokasi-lokasi militer Houthi di Sanaa, ibu kota Yaman, serta provinsi-provinsi lain yang berada di bawah kendali kelompok tersebut sebagai respons terhadap serangan yang dilakukan oleh pemberontak Houthi di Laut Merah.

Terusan Suez, yang menjalankan 12 persen dari total perdagangan global, merupakan salah satu sumber devisa utama Mesir.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan