Pengurangan emisi karbon China serta upaya pencapaian target puncak karbon dan netralitasnya, mendapat dorongan kuat dari ekonomi sirkular.
Dubai, Uni Emirat Arab (Xinhua) – Ekonomi sirkular diperkirakan akan berkontribusi terhadap lebih dari 35 persen pengurangan emisi karbon China per 2030, menurut laporan yang dikeluarkan pada Senin (4/12) oleh Asosiasi Ekonomi Sirkular China (China Association of Circular Economy).
Laporan itu dirilis dalam sebuah side event yang diadakan di Paviliun China pada sesi ke-28 Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Perubahan Iklim (COP28) yang sedang berlangsung di Expo City Dubai, Uni Emirat Arab.
Laporan tersebut menyoroti bahwa perkembangan ekonomi sirkular memainkan peran penting dalam memfasilitasi pengurangan karbon di China dan mendukung target puncak karbon dan netralitasnya.
Laporan itu juga menyebutkan bahwa ekspansi ekonomi ramah lingkungan, rendah karbon, dan sirkular berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon dioksida sebesar 3,3 miliar ton secara nasional pada 2022, seraya menambahkan bahwa pengembangannya juga akan menurunkan biaya untuk mendapatkan barang dan jasa yang berkaitan dengan industri termasuk konstruksi, transportasi, nutrisi, tekstil, dan elektronik.
Laporan penelitian itu mengkaji praktik pengurangan karbon dari perusahaan-perusahaan ekonomi sirkular yang terlibat dalam pemanfaatan limbah padat curah secara komprehensif, daur ulang produk, sumber daya limbah, pemanfaatan limbah panas dan energi, penyewaan sepeda, dan sebagainya.
Side event bertema ‘Ekonomi Sirkular Mendukung Pengurangan Karbon’ (Circular Economy Supporting Carbon Reduction) tersebut menghadirkan para perwakilan dari asosiasi industri, organisasi internasional, lembaga penelitian, dan perusahaan rintisan (startup) yang relevan.
Laporan: Redaksi