Pesawat militer Osprey milik Angkatan Darat Pasukan Bela Diri Jepang jatuh di laut di Jepang barat pada 29 November 2023, menewaskan sedikitnya satu orang awak.
Tokyo, Jepang (Xinhua) – Jepang mendesak Amerika Serikat (AS) untuk memastikan keamanan pesawat militer Osprey miliknya, setelah salah satu pesawat tersebut jatuh ke laut di Jepang barat pada Rabu (29/11), menewaskan sedikitnya satu orang awak, demikian disampaikan oleh Menteri Pertahanan Jepang Minoru Kihara.
“Terjadinya insiden kecelakaan seperti itu menimbulkan kekhawatiran besar di tengah masyarakat di wilayah tersebut,” ujar Kihara di parlemen pada Kamis (30/11). “Dan kami meminta pihak AS untuk melanjutkan penerbangan Osprey yang dikerahkan di Jepang usai penerbangan itu dipastikan aman.”
Angkatan Darat Pasukan Bela Diri Jepang, yang memiliki armada V-22 Osprey, akan menangguhkan penerbangan Osprey-nya untuk sementara waktu, kata pejabat senior dari Kementerian Pertahanan Jepang Taro Yamato pada sidang parlemen.
Sebuah pesawat angkut militer Osprey AS yang berbasis di Jepang jatuh di perairan di dekat Pulau Yakushima, Jepang barat daya, pada Rabu. Satu orang ditemukan dalam kondisi tidak sadar di laut dan kemudian dinyatakan meninggal, menurut badan keamanan laut Japan Coast Guard.
Penyebab kecelakaan dan status tujuh penumpang lainnya masih belum diketahui, ungkap juru bicara badan keamanan laut itu, Kazuo Ogawa.
Japan Coast Guard dan pihak-pihak lainnya terus melanjutkan operasi pencarian dan penyelamatan.
Angkatan Udara AS mengatakan bahwa pesawat angkut tilt-rotor CV-22 yang terlibat dalam sebuah “kecelakaan” saat menjalani latihan rutin itu mengangkut delapan awak pesawat. Japan Coast Guard pada awalnya mengatakan bahwa terdapat delapan awak di dalam pesawat Osprey nahas itu, sebelum merevisi jumlahnya menjadi enam dan kembali menjadi delapan.
Laporan: Redaksi