Banner

Raja Charles III resmi naik takhta monarki Inggris

Foto yang diabadikan pada 9 September 2022 ini menunjukkan layar yang menampilkan Raja Inggris Charles III menyampaikan pesan kepada rakyat Inggris dan Persemakmuran dalam pidato yang disiarkan di televisi di London, Inggris. (Xinhua/Li Ying)

Raja Charles III yang kini berusia 73 tahun mengatakan kepada Dewan Aksesi yang terdiri dari ratusan penasihat politik dan agama senior bahwa dia akan berusaha mengikuti “teladan inspiratif” ibundanya.

 

London, Inggris (Xinhua) – Raja Charles III resmi dinobatkan sebagai penguasa monarki Inggris yang baru pada pertemuan Dewan Aksesi di Istana St. James pada Sabtu (10/9).

Banner

Charles naik takhta setelah sang ibunda, Ratu Elizabeth II, wafat pada Kamis (8/9) di usia 96 tahun. Pemimpin monarki Inggris yang baru tersebut diperkenalkan kepada publik dalam upacara penobatan.

Dalam deklarasinya pada upacara penobatan, Raja Charles III yang kini berusia 73 tahun mengatakan kepada Dewan Aksesi yang terdiri dari ratusan penasihat politik dan agama senior bahwa dia akan berusaha mengikuti “teladan inspiratif” ibundanya.

“Saya sangat menyadari besarnya warisan serta tugas dan tanggung jawab berat sebagai kepala negara (Sovereignty) yang kini dilimpahkan kepada saya,” katanya dalam upacara yang disiarkan di televisi untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Banner

Proklamasi Aksesi kemudian dibacakan dari balkon Istana St. James, kediaman kerajaan, dengan diiringi permainan trompet yang meriah dan diikuti oleh tembakan kehormatan. Proklamasi itu juga akan dibacakan di hadapan publik di wilayah-wilayah ibu kota lainnya, yaitu Edinburgh, Cardiff, dan Belfast, serta lokasi-lokasi lainnya.

Dalam pidato pertamanya di hadapan rakyat Inggris dan Persemakmuran pada Jumat (9/9) malam sebagai raja baru, Raja Charles III menganugerahkan gelar Pangeran Wales (Prince of Wales) kepada putra sulungnya, William (40). Sebelumnya, gelar tersebut dipegang Charles selama lebih dari 50 tahun dan merupakan gelar yang ditetapkan oleh undang-undang secara eksklusif untuk pewaris takhta kerajaan Inggris.

Penguasa monarki terlama

Ratu Elizabeth II, pemimpin monarki dengan masa pemerintahan terlama di Inggris dalam sejarah, wafat pada usia 96 tahun, demikian diumumkan Istana Buckingham pada Kamis (8/9).

Banner

“Sang Ratu tutup usia dengan tenang di Balmoral sore ini,” kata Istana Buckingham dalam sebuah pernyataan.

“Raja dan Permaisuri (Queen Consort) masih berada di Balmoral malam ini dan akan kembali ke London besok,” imbuh pernyataan tersebut, yang mengindikasikan putra sulung mendiang ratu, Pangeran Charles, yang kini resmi jadi raja baru Inggris.

Raja Charles III
Ratu Inggris Elizabeth II (tengah) terlihat di balkon Istana Buckingham usai parade Trooping the Color dalam perayaan Platinum Jubilee untuk dirinya di London, Inggris, pada 2 Juni 2022. (Xinhua/Tim Ireland)

Sebelumnya pada hari yang sama, Istana Buckingham mengatakan sang ratu berada di bawah pengawasan medis karena kekhawatiran dokter atas kesehatannya. Setelah pengumuman tersebut para anggota keluarga kerajaan bergegas ke Skotlandia untuk mendampingi beliau.

Banner

“Wafatnya Ibunda saya yang tercinta, Yang Mulia Ratu, merupakan momen kesedihan terbesar bagi saya dan seluruh anggota keluarga saya,” kata Raja Charles dalam sebuah pernyataan.

“Kami sangat berduka atas wafatnya Ratu yang disayangi dan Ibunda yang sangat dicintai. Saya tahu kepergiannya akan sangat dirasakan di seluruh negeri, Kerajaan, dan Persemakmuran, serta oleh banyak orang di seluruh dunia,” tambahnya.

Ratu Elizabeth II tutup usia dua hari setelah dirinya menunjuk Liz Truss sebagai perdana menteri baru Inggris, menggantikan Boris Johnson.

Banner

Dalam beberapa bulan terakhir, sang ratu lebih jarang terlihat di hadapan publik karena masalah mobilitas setelah pulih dari COVID-19 pada Februari. Selama perayaan nasional yang berlangsung empat hari pada awal Juni lalu untuk menandai 70 tahun dirinya menjabat, Ratu Elizabeth II sempat muncul dua kali selama beberapa saat di balkon Istana Buckingham.

Dukacita dunia

Pascapengumuman wafatnya Sang Ratu, ribuan orang berkumpul di luar Istana Buckingham di London di tengah guyuran hujan untuk memberikan penghormatan. Media setempat mengatakan Inggris akan memasuki masa berkabung resmi selama 10 hari mulai Jumat (9/9). Berbagai ucapan belasungkawa mengalir dari para politisi dan pemerintahan menyusul wafatnya Ratu Elizabeth II.

Raja Charles III
Sebuah pemberitahuan mengenai wafatnya Ratu Elizabeth II dipasang di gerbang Istana Buckingham di London, Inggris, pada 8 September 2022. (Xinhua/Li Ying)

“Ratu Elizabeth II adalah fondasi yang menjadi landasan tempat Inggris modern dibangun. Negara kita tumbuh dan berkembang di bawah pemerintahannya. Di hari-hari yang sulit ke depan, kita akan berkumpul dengan rekan-rekan kita di seluruh Inggris, Persemakmuran, dan dunia untuk memperingati pengabdian seumur hidupnya yang luar biasa. Ini adalah hari kehilangan yang sangat besar, tetapi Ratu Elizabeth II juga meninggalkan warisan yang sangat besar,” kata Truss dalam sebuah pernyataan.

Banner

“Kami berduka atas wafatnya Ratu Elizabeth II. Dia merupakan panutan dan inspirasi bagi jutaan orang, termasuk juga di Jerman. Komitmennya untuk rekonsiliasi Jerman-Inggris setelah masa-masa mencekam Perang Dunia II tidak akan terlupakan,” cuit Kanselir Jerman Olaf Scholz di Twitter.

“Ratu Elizabeth II baru saja tutup usia. Era Elizabeth akan berakhir. Inggris selamanya mengenang sosok yang mewujudkannya selama 70 tahun dengan kekuatan dan otoritas moral yang tidak pernah berubah. Prancis memberikan penghormatan kepada sosok wanita yang menorehkan sejarah di negaranya, benua kita, dan pada abadnya,” kata Istana Elysee Prancis dalam sebuah pernyataan.

Raja Charles III
Seorang wanita berkabung atas meninggalnya Ratu Inggris Elizabeth II di luar Kedutaan Besar Inggris di Berlin, Jerman, pada 9 September 2022. (Xinhua/Liu Yang)

Lahir pada 21 April 1926, Elizabeth II diangkat sebagai ratu setelah ayahnya, Raja George VI, tutup usia pada 6 Februari 1952. Dia secara resmi dinobatkan sebagai pemimpin monarki Inggris pada 2 Juni 1953.

Banner

Sang ratu dipandang sebagai ‘mercusuar harapan’ bagi bangsanya saat dirinya menggunakan pidato Natal tahunan, yang disiarkan televisi sejak 1957, untuk menyatukan bangsanya di saat-saat sulit.

Secara keseluruhan, sang ratu telah mengangkat 15 perdana menteri selama masa pemerintahannya yang panjang, termasuk Winston Churchill, perdana menteri pertama yang diangkatnya, dan Liz Truss, yang terakhir.

Suaminya, Pangeran Philip, wafat pada usia 99 tahun pada April 2021 lalu.

Banner

Pada 1986, Ratu Elizabeth II melakukan perjalanan ke China, dan merupakan kunjungan pertama ke negara tersebut oleh pemimpin monarki Inggris dalam sejarah.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan