Produksi amunisi untuk Ukraina akan ditingkatkan oleh Uni Eropa, sekaligus menjadi upaya dalam mengatasi kekurangan di antara negara-negara anggota blok tersebut.
Brussel, Belgia (Xinhua) – Komisi Eropa pada Rabu (3/5) mengadopsi sebuah proposal untuk meningkatkan produksi amunisi guna mendukung Ukraina, dan mengatasi kekurangan di antara negara-negara anggota Uni Eropa (UE).
Satu miliar euro telah dialokasikan untuk Undang-Undang yang Mendukung Produksi Amunisi (Act in Support of Ammunition Production/ASAP), kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Separuh dari pendanaan tersebut akan berasal dari anggaran UE, sementara separuh sisanya akan berasal dari pembiayaan tambahan yang dimaksimalkan.
ASAP adalah bagian dari rencana tiga jalur untuk membantu mendukung Ukraina sembari memastikan stok amunisi UE tidak habis, kata Komisi itu.
Undang-undang tersebut “akan memperkuat daya tanggap dan kemampuan industri pertahanan UE untuk menjamin pasokan amunisi dan rudal tepat waktu di Eropa,” imbuhnya.
ASAP menyertakan sebuah instrumen yang akan membantu menghindari hambatan dan kekurangan, serta kerangka kerja sementara guna menjamin keamanan pasokan.
Dukungan keuangan di bawah proposal tersebut meliputi hibah untuk mendukung industri pertahanan Eropa dalam meningkatkan kapasitas produksinya.
‘Dana Peningkatan’ juga dapat dibuat untuk membantu rantai pasokan amunisi dan rudal dalam mendapatkan akses ke pembiayaan publik dan swasta.
Untuk mengidentifikasi, memantau, dan mengantisipasi hambatan dan kekurangan, Komisi Eropa dan negara-negara anggota UE akan melakukan latihan pemetaan untuk terus memantau ketersediaan amunisi, rudal, dan komponennya.
Proposal ASAP saat ini harus diadopsi oleh Dewan UE dan Parlemen Eropa sebelum dapat diimplementasikan. Proposal itu kemudian akan berlaku hingga pertengahan 2025.
Laporan: Redaksi