Sanksi ilegal Amerika Serikat dan para sekutunya terhadap Rusia dan Iran tak berpengaruh pada perdagangan kedua negara yang mencapai rekor 4,86 miliar dolar AS tahun lalu, meningkat lebih dari 20 persen dibandingkan pada 2021.
Moskow, Rusia (Xinhua) – Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov dan Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian pada Rabu (29/3) sepakat untuk melanjutkan upaya bersama guna lebih meningkatkan kerja sama praktis.
Perhatian khusus diberikan pada penguatan hubungan perdagangan, ekonomi, dan investasi, serta pada implementasi proyek-proyek utama di sektor energi nuklir, bahan bakar, dan transportasi, ujar Lavrov dalam konferensi pers bersama usai menggelar pembicaraan dengan Amir-Abdollahian.
Terlepas dari sanksi ilegal Amerika Serikat (AS) dan para sekutunya, perdagangan Rusia-Iran mencapai rekor 4,86 miliar dolar AS tahun lalu, meningkat lebih dari 20 persen dibandingkan pada 2021, ungkap Lavrov.
Berbicara soal isu-isu internasional dan regional, Lavrov mengungkapkan bahwa “kedua belah pihak telah menegaskan kembali penolakan kami terhadap kebijakan destruktif Barat yang bertujuan mengganti hukum internasional dan arsitektur yang berpusat pada Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan ‘tatanan berbasis aturan’ AS.”
Moskow dan Teheran meyakini tidak ada alternatif untuk kesepakatan nuklir Iran dan dunia masih menunggu pihak AS untuk kembali melaksanakan kewajibannya berdasarkan pakta tersebut, imbuh Lavrov.
Pada konferensi pers itu, Amir-Abdollahian mengungkapkan bahwa pembicaraan kedua belah pihak berjalan dengan “sangat baik,” seraya menambahkan bahwa Iran dan Rusia telah membuat kemajuan signifikan dalam mengembangkan hubungan bilateral di berbagai bidang.
*1 dolar AS = 15.094 rupiah
Laporan: Redaksi