Rupee Sri Lanka menguat terhadap dolar AS, mendorong pemerintah setempat memangkas harga bahan bakar menyusul turunnya harga minyak internasional.
Kolombo, Sri Lanka (Xinhua) – Menteri Energi dan Listrik Sri Lanka Kanchana Wijesekera pada Rabu (29/3) mengatakan bahwa harga bahan bakar akan dipangkas di negara tersebut mulai 29 Maret tengah malam waktu setempat.
Harga bensin oktan 92 akan dipangkas 60 rupee Sri Lanka menjadi 340 rupee per liter, dan harga bensin oktan 95 akan turun 135 rupee menjadi 375 rupee per liter.
Harga solar akan diturunkan 80 rupee menjadi 325 rupee per liter dan harga solar super akan dipangkas 45 rupee menjadi 465 rupee.
Sementara itu, harga minyak tanah akan turun 10 rupee menjadi 295 rupee.
Wijesekera pada pekan lalu mengatakan bahwa pemerintah Sri Lanka akan menurunkan harga bahan bakar menyusul turunnya harga minyak internasional, dan negara yang sedang dilanda krisis tersebut kini memiliki kemampuan untuk mendapatkan harga yang kompetitif dari para pemasok berkat persetujuan pinjaman dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).
Menteri itu juga mengatakan bahwa rupee Sri Lanka menguat terhadap dolar AS.
Menurut sang menteri, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe telah menyarankannya untuk menurunkan harga bahan bakar menyusul paket dana talangan IMF dan stabilisasi ekonomi.
Sri Lanka menaikkan harga bahan bakar lebih dari 200 persen pada 2022 di tengah krisis ekonomi yang melanda negara di Asia Selatan itu.
*10 rupee Sri Lanka = 463 rupiah
Laporan: Redaksi