Anggaran pertahanan tahunan China akan tetap tumbuh satu digit selama delapan tahun berturut-turut, dengan peningkatan sebesar 7,2 persen pada 2023.
Beijing, China (Xinhua) – Anggaran pertahanan tahunan China akan tetap tumbuh satu digit selama delapan tahun berturut-turut, dengan peningkatan sebesar 7,2 persen pada 2023, menurut draf anggaran pada Ahad (5/3).
Rencana belanja pertahanan oleh ekonomi terbesar kedua di dunia itu akan menjadi sebesar 1,5537 triliun yuan atau sekitar 224,79 miliar dolar AS tahun ini, menurut laporan tentang draf anggaran pusat dan daerah yang diserahkan ke sesi yang sedang berlangsung di badan legislatif nasional China tersebut.
Kenaikan untuk tahun lalu adalah 7,1 persen.
Belanja militer China telah lama menjadi pusat pengawasan Barat, dan apa yang disebut ‘ancaman China’ digembar-gemborkan hampir setiap tahun.
Menjelaskan peningkatan anggaran pertahanan China sebagai “pantas dan masuk akal,” Wang Chao, juru bicara sesi pertama Kongres Rakyat Nasional (National People’s Congress/NPC) ke-14, pada Sabtu (4/3) mengatakan kepada wartawan bahwa pertumbuhan tersebut diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan keamanan yang kompleks dan memenuhi tanggung jawab China sebagai salah satu negara besar.
China mengupayakan kebijakan pertahanan nasional yang bersifat defensif. Pada banyak kesempatan, negara itu menegaskan bahwa tidak peduli berapa banyak belanja pertahanan yang diinvestasikan atau seberapa modern angkatan bersenjatanya, China tidak akan pernah berupaya mendapatkan hegemoni, ekspansi, atau lingkup pengaruh.
Ini sangat kontras dengan Amerika Serikat (AS), yang saat ini memiliki sekitar 800 pangkalan militer di luar negeri, dengan 173.000 tentara dikerahkan di 159 negara.
Dalam beberapa tahun terakhir, anggaran militer tahunan rata-rata AS mencapai lebih dari 40 persen dari total anggaran dunia, lebih dari gabungan 15 negara di peringkat selanjutnya.
Anggaran pertahanan China sekitar seperempat dari anggaran AS, yang berjumlah sekitar 858 miliar dolar AS pada 2023.
Dalam perbandingan per kapita, belanja pertahanan China hanya seperenam belas dari belanja AS.
Mengingat bahwa belanja pertahanan ditentukan berdasarkan pertimbangan keseluruhan dari kebutuhan pembangunan pertahanan dan tingkat pembangunan ekonomi suatu negara, Wang mengatakan belanja pertahanan China merupakan bagian dari PDB, yang persentasenya lebih rendah dari rata-rata dunia, dan pada dasarnya dijaga tetap stabil selama bertahun-tahun.
“Masa depan China terkait erat dengan masa depan seluruh dunia. Modernisasi militer China tidak akan menjadi ancaman bagi negara mana pun. Sebaliknya, itu hanya akan menjadi kekuatan positif untuk menjaga stabilitas regional dan perdamaian dunia,” katanya.
China adalah kontributor utama anggaran pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sekaligus negara penyumbang pasukan terbesar di antara anggota tetap Dewan Keamanan PBB, mengirim lebih dari 50.000 personel dalam misi penjaga perdamaian selama tiga dekade terakhir.
*1 yuan = 2.217 rupiah
**1 dolar AS = 15.306 rupiah
Laporan: Redaksi