Banner

Perekonomian UE dipersiapkan untuk hindari resesi, tetapi hambatan tetap ada

Bendera Uni Eropa (UE) terlihat di luar gedung Komisi Eropa di Brussel, Belgia, pada 6 Januari 2023. (Xinhua/Zheng Huansong)

Inflasi zona euro akan turun dari 8,4 persen pada tahun lalu menjadi 5,6 persen pada tahun ini dan mencapai 2,5 persen pada tahun depan.

 

Brussel, Belgia (Xinhua) – Baik Uni Eropa (UE) maupun zona euro semestinya akan dapat secara sempit menghindari resesi teknis, menurut Prakiraan Ekonomi Musim Dingin 2023 Komisi Eropa (European Commission’s Winter 2023 Economic Forecast) yang diterbitkan pada Senin (13/2).

Prospek pertumbuhan untuk 2023 dinaikkan menjadi 0,8 persen untuk UE dan 0,9 persen untuk zona euro, menurut dokumen yang dipresentasikan oleh Komisioner UE untuk Urusan Ekonomi Paolo Gentiloni itu. Prospek ini masing-masing 0,5 dan 0,6 poin persentase lebih tinggi daripada Prakiraan Musim Gugur (Autumn Forecast).

“Kedua area tersebut saat ini dipersiapkan untuk secara sempit menghindari resesi teknis yang diantisipasi untuk pergantian tahun,” menurut Komisi Eropa.

Tingkat pertumbuhan 2022 untuk UE dan zona euro diperkirakan sebesar 3,5 persen, kata Gentiloni.

Banner
Inflasi zona euro
Papan harga terlihat di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Berlin, Jerman, pada 1 Februari 2023. (Xinhua/Stefan Zeitz)

Perkembangan positif yang telah membantu meningkatkan prospek pertumbuhan untuk 2023 sejak musim gugur mencakup penurunan harga gas yang drastis dan pasar tenaga kerja yang kuat.

Harga acuan gas Eropa telah merosot hingga di bawah tingkat sebelum konflik Rusia-Ukraina, berkat penurunan permintaan, cuaca yang terbilang ringan, dan diversifikasi pasokan gas, katanya.

Pada tanggal batas perkiraan (cut-off date), yakni 1 Februari, kontrak berjangka (futures) di TTF (Title Transfer Facility) diperdagangkan dalam kisaran tipis 55-70 euro per megawatt-jam selama periode perkiraan, yang secara substansial berada di bawah level musim gugur tetapi tetap lebih dari tiga kali lipat di atas level 2019, papar Gentiloni.

Resiliensi rumah tangga dan bisnis Eropa juga memainkan peran besar, dengan konsumsi 25 persen lebih rendah dari rata-rata 2017-2021 pada Oktober dan November, sehingga melampaui target pengurangan konsumsi gas UE.

Inflasi zona euro
Seorang wanita mengunjungi sebuah toko yang memajang tanda potongan harga di Berlin, Jerman, pada 1 Februari 2023. (Xinhua/Stefan Zeitz)

Pasar tenaga kerja juga tetap kuat, dengan tingkat pengangguran bertahan di level terendah sepanjang masa sebesar 6,1 persen pada akhir 2022.

Inflasi utama di UE diproyeksikan turun dari 9,2 persen pada 2022 menjadi 6,4 persen pada 2023 hingga akhirnya mencapai 2,8 persen pada 2024.

Banner

Inflasi zona euro akan mengikuti tren serupa, turun dari 8,4 persen pada tahun lalu menjadi 5,6 persen pada tahun ini dan mencapai 2,5 persen pada tahun depan.

Namun, menurut prakiraan itu, hambatan tetap kuat. Konsumen dan bisnis terus menghadapi biaya energi yang tinggi, dan inflasi inti masih meningkat pada Januari, kian mengikis daya beli rumah tangga. Seiring dengan tekanan inflasi yang masih membayangi, pengetatan moneter akan terus berlanjut, yang membebani aktivitas bisnis dan menghambat investasi.

Para pejalan kaki berjalan di sebuah kawasan bisnis di Brussel, Belgia, pada 3 Januari 2023. (Xinhua/Zheng Huansong)

Risiko inflasi sebagian besar tetap terkait dengan perkembangan di pasar, yang mencerminkan beberapa risiko pertumbuhan yang teridentifikasi. Khususnya pada 2024, risiko kenaikan inflasi akan bertahan, karena tekanan harga dapat lebih luas dan lebih mengakar dari yang diperkirakan jika pertumbuhan upah ditetapkan pada tingkat di atas rata-rata untuk periode yang berkelanjutan.

“Kami memiliki prospek yang lebih baik dari perkiraan, kurang negatif dari situasi yang diharapkan, tetapi tidak berarti bahwa kami memiliki prospek keseluruhan yang positif,” kata Gentiloni.

*1 euro = 16.258 rupiah

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan