Peluang ekspor Indonesia ke Bangladesh cukup besar dan masih sangat terbuka karena kedua negara memiliki sejumlah kesamaan dan pasar yang besar, yaitu mempunyai lebih dari 400 juta penduduk dengan mayoritas Muslim.
Jakarta (Indonesia Window) – Indonesia berpeluang meningkatkan sejumlah produk ekspornya ke Bangladesh, kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam pertemuan dengan Komunitas Bisnis Amerika Serikat-Bangladesh di Queens, New York, pada Jumat (7/10).
Peran aktif semua pihak terkait, termasuk komunitas bisnis, sangat diperlukan dalam meningkatkan hubungan dagang di pasar global, termasuk dengan negara-negara Asia Selatan seperti Bangladesh, kata Menteri Zulkifli dalam pernyataannya yang disiarkan Kementerian Perdagangan di Jakarta, Senin.
“Banyak hal yang bisa digali dan dikembangkan dalam hubungan perdagangan Indonesia dan Bangladesh. Terlebih, kedua negara memiliki sejumlah kesamaan dan pasar yang besar, yaitu mempunyai lebih dari 400 juta penduduk dengan mayoritas Muslim,” ujar Zulkifli.
Kementerian Perdagangan telah menunjukkan komitmennya guna merealisasikan pengembangkan hubungan perdagangan bilateral melalui penjajakan perundingan perjanjian antara Indonesia dan Bangladesh untuk meningkatan nilai transaksi perdagangan melalui penurunan tarif bea masuk dan preferensi perdagangan, ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut juga disampaikan berbagai hal yang menjadi kendala dalam hubungan dagang Indonesia dan Bangladesh, di antaranya proses memperoleh visa/visa bisnis, terbatasnya jumlah penerbangan, serta masih belum intensifnya kedua negara membaca peluang dan keunggulan masing-masing negara.
Menyikapi hal-hal tersebut, Zulkifli menyampaikan sejumlah strategi peningkatan perdagangan Indonesia yang berfokus pada pengembangan produk ekspor potensial ke Bangladesh seperti energi, mesin, teknologi, hingga produk halal.
Strategi berikutnya adalah mempertahankan produk yang mempunyai pangsa pasar yang kuat di Bangladesh, serta meningkatkan pangsa pasar produk-produk yang harus dipulihkan.
Menurut menteri, komunitas bisnis merupakan salah satu faktor penting dalam menjawab sejumlah tantangan yang masih dihadapi para pelaku bisnis saat ini.
Pada kesempatan tersebut, Zulkifli juga mengundang para pelaku usaha untuk hadir pada acara Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 dan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) yang akan diselenggarakan pada 19-23 Oktober 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, Banten.
“TEI 2022 merupakan pameran dagang internasional terbesar di Indonesia. Pada pameran ini akan ditampilkan berbagai produk unggulan Indonesia berkualitas,” kata menteri.
Pameran ini dapat menjadi wahana untuk lebih mengenal produk unggulan dan potensial Indonesia, sekaligus sebagai peluang dalam memenuhi kebutuhan atau permintaan produk impor dari Bangladesh, imbuh Zulkifli.
Nilai perdagangan antara Indonesia dan Bangladesh pada periode Januari-Agustus 2022 tercatat sebesar 2,51 miliar dolar AS atau meningkat 36,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Bangladesh sebesar 2,44 miliar dolar dengan komoditas ekspor unggulan antara lain minyak sawit, batu bara, semen, bubur kayu kimia, dan kapas.
Sedangkan, impor Indonesia dari Bangladesh sebesar 68,50 juta dolar, dan total nilai perdagangan kedua negara pada 2021 mencatatkan surplus bagi Indonesia sebesar 2,82 miliar dolar.
Surplus perdagangan diperoleh dari nilai ekspor Indonesia ke Bangladesh sebesar 2,92 miliar dolar dan impor Indonesia dari Bangladesh sebesar 108,17 juta dolar.
*1 dolar AS = 15.328 rupiah
Laporan: Redaksi