Memiliki senjata di Zamfara membutuhkan izin dari gubernur negara bagian dan komisaris polisi negara bagian.
Jakarta (Indonesia Window) – Negara bagian Zamfara di Nigeria akan mulai mengeluarkan izin bagi individu untuk membawa senjata guna membela diri dari gerombolan penculik bersenjata yang menyebabkan kekacauan di barat laut negara itu, kata komisaris negara bagian untuk informasi, Ahad.
Geng-geng bersenjata tersebar luas di barat laut Nigeria di mana mereka merampok atau menculik untuk mendapatkan uang tebusan, menyebabkan meningkatnya kekerasan. Pasukan keamanan sering gagal menghentikan serangan.
Orang-orang bersenjata, yang dikenal secara lokal sebagai bandit, beroperasi dari hutan terpencil di barat laut. Serangan mematikan serta penculikan yang mereka lakukan dengan menyasar penduduk desa, petani dan pelancong, telah meningkat sejak awal tahun. Zamfara dan negara bagian tetangga Kaduna adalah yang paling terkena dampak, kata pihak berwenang.
Ibrahim Magaji Dosara, komisaris Zamfara untuk informasi mengatakan gubernur negara bagian telah mengarahkan komisaris polisi negara bagian untuk mengeluarkan 500 lisensi senjata di negara bagian itu kepada mereka yang ingin membela diri.
“Pemerintah siap memfasilitasi masyarakat, terutama petani kita untuk mengamankan senjata dasar untuk membela diri,” kata Dosara dalam sebuah pernyataan.
Memiliki senjata di Zamfara membutuhkan izin dari gubernur negara bagian dan komisaris polisi negara bagian.
Pasukan keamanan Nigeria dikerahkan memerangi pemberontakan di timur laut negara Afrika itu. Namun masyarakat bergantung pada kelompok yang memilih main hakim sendiri untuk mengatasi bandit, yang bergerak dalam jumlah besar dengan sepeda motor.
Pekan lalu, orang-orang bersenjata membunuh delapan orang dan menculik 38 lainnya dalam serangan terhadap dua gereja di Kaduna, kata sebuah kelompok Kristen, beberapa pekan setelah serangan mematikan lainnya di barat daya.
Dosara mengatakan Zamfara akan merekrut penjaga perlindungan masyarakat tambahan di seluruh negara bagian guna membantu memerangi bandit dan membentuk unit paramiliter baru yang dikomandoi oleh seorang pensiunan komisaris polisi.
Zamfara juga melarang penggunaan sepeda motor dan penjualan bensin di tiga distrik dan satu emirat, di daerah yang paling terpengaruh oleh bandit, kata Dosara. Negara bagian ini terdiri dari beberapa emirat yang memiliki sejumlah distrik.
“Siapa pun yang ditemukan mengendarai sepeda motor di dalam wilayah-wilayah itu dianggap sebagai bandit, sehingga badan keamanan diarahkan untuk menembak orang tersebut di tempat,” kata Dosara.
Sumber: Reuters
Laporan: Redaksi