Banner

Pemerintah jadikan PLTS tulang punggung energi bersih Indonesia

Ilustrasi. Pembangkit listrik tenaga surya. (Anders J on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah akan menjadikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai tulang punggung untuk menyuplai energi bersih di Indonesia pada tahun 2060.

“Kami akan menggunakan tenaga surya agar menjadi tulang punggung energi terbarukan,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Senin (14/2).

Program menjadikan PLTS sebagai tulang punggung energi bersih terkait erat letak geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa, memungkinkan masyarakat di Tanah Air menikmati sumber daya radiasi matahari yang melimpah.

Berdasarkan perhitungan Kementerian ESDM, total potensi energi surya di Indonesia mencapai 3.294 gigawatt peak (GWp).

Pemerintah akan memaksimalkan pemanfaatan potensi ini dengan membangun PLTS di kawasan perumahan, lapangan terbuka, dan savanna, dengan mengecualikan area hutan lindung.

Banner

Potensi besar itu juga didukung oleh radiasi matahari yang dapat mencapai lebih dari 3,75 kWh per meter persegi per hari, sehingga bisa membuat panel surya bekerja maksimal dalam menghasilkan listrik.

Dalam empat dekade ke depan, Indonesia membutuhkan investasi sebesar 169.703 juta dolar AS untuk membangun PLTS berkapasitas 361 gigawatt atau 61 persen dari total keseluruhan kapasitas energi bersih saat itu sebesar 587 gigawatt.

Perhitungan investasi dengan kapasitas pembangkit listrik surya yang akan dipasang tersebut mengacu kepada target penurunan emisi karbon di sektor energi.

Selain itu, Pemerintah Indonesia telah menegaskan akan menghentikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara pada 2030.

“Untuk memenuhi permintaan energi listrik dan mencapai target emisi nasional, kami memiliki target untuk memasang 587 pembangkit energi baru terbarukan sampai tahun 2060,” ujar Menteri ESDM.

Lebih lanjut dia berharap peta jalan pembangunan energi terbarukan yang dimiliki oleh Indonesia saat ini bisa menarik minat investor untuk menamakan modal pada proyek listrik bersih.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan