Bekasi, Jawa Barat (Indonesia Window) – Austria akan menjadi negara pertama di Eropa barat yang menerapkan kembali lockdown atau penguncian penuh COVID-19, kata pemerintah pada Jumat (19/11).
Negara tetangganya, Jerman akan mengikuti penerapan kebijakan tersebut.
Eropa kembali menjadi pusat pandemik, menyumbang setengah dari kasus dan kematian global.
Gelombang infeksi keempat telah menjerumuskan Jerman, ekonomi terbesar Eropa, ke dalam keadaan darurat nasional, kata Menteri Kesehatan Jens Spahn, memperingatkan bahwa vaksinasi saja tidak akan mengurangi jumlah kasus.
Austria mengatakan, selain penguncian, seluruh penduduk akan divaksinasi mulai 1 Februari 2022. Kedua keputusan ini membuat marah banyak orang di negara di mana skeptisisme tentang mandat negara yang mempengaruhi kebebasan individu semakin tinggi.
Pemimpin Partai Kebebasan, Herbert Kickl, memposting gambar di Facebook dengan tulisan, “Mulai hari ini Austria adalah kediktatoran.” Partai ini merencanakan protes pada hari Sabtu, tetapi Kickl tidak dapat hadir karena ia dinyatakan positif COVID-19.
Sekitar dua pertiga dari mereka yang memenuhi syarat di Austria telah divaksinasi penuh terhadap COVID-19, salah satu tingkat terendah di Eropa barat. Namun, infeksinya termasuk yang tertinggi di Eropa, dengan insiden tujuh hari 991 per 100.000 orang.
“Kami belum berhasil meyakinkan cukup banyak orang untuk divaksinasi,” kata Kanselir Alexander Schallenberg pada konferensi pers, mengatakan lockdown akan dimulai pada Senin pekan depan dan persyaratan untuk divaksinasi pada 1 Februari.
Saat dikonfirmasi apakah Jerman dapat mengesampingkan penguncian penuh gaya Austria, Spahn mengatakan, “Kami sekarang berada dalam situasi – bahkan jika ini menghasilkan peringatan berita – di mana kami tidak dapat mengesampingkan apa pun.
“Kami berada dalam keadaan darurat nasional,” katanya dalam konferensi pers.
Sumber: Reuters
Laporan: Raihana Radhwa