Jakarta (Indonesia Window) – Lebih dari 40 negara telah menyatakan minat mereka pada vaksin virus corona Sputnik V buatan Rusia, kata Kirill Dmitriev, kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), dalam sesi khusus Sidang Umum PBB pada Rabu (3/12).
“Lebih dari 40 negara, mewakili lebih dari 50 persen populasi dunia, telah menyatakan minatnya pada vaksin Sputnik V,” katanya, menurut Kantor Berita TASS.
Dmitriev menambahkan, RDIF telah menerima pesanan lebih dari 1,2 miliar dosis vaksin.
“Kami akan mengerjakan produksinya, khususnya melalui kemitraan dengan India, China dan Brazil, Korea Selatan, Argentina dan negara lain yang memproduksi vaksin,” kata Dmitriev.
Rusia mendaftarkan vaksin COVID-19 pertama di dunia dengan nama Sputnik V pada 11 Agustus.
Vaksin tersebut dikembangkan oleh Pusat Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya.
Pengujian pasca-pendaftaran vaksin dimulai di Moskow pada 7 September, dengan relawan pertama mendapatkan suntikan vaksin pertama pada 9 September.
Hasil awal uji coba menunjukkan bahwa keefektifan vaksin melampaui 95 persen pada hari ke-42 setelah vaksinasi, asalkan pasien menerima dosis kedua.
Selain Rusia, uji klinis juga sedang berlangsung di Belarus, Brazil, India dan Uni Emirat Arab.
Laporan: Redaksi