Banner

Indonesia butuh 36 miliar dolar AS untuk investasi energi terbarukan

Pembangkit Listrik Tenaga Surya. (Photo by Zbynek Burival on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) diharapkan mencapai 23 persen pada 2025.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan hingga lima tahun mendatang biaya investasi peningkatan pembangkit EBT mencapai 36,95 miliar dolar AS (1 dolar AS= 14.042,50 rupiah), kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Sutijastoto pada berbagai kesempatan.

Banner

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menyatakan, biaya investasi tersebut dimaksudkan sebagai strategi memperluas pangsa pasar energi.

“Nilai investasi tersebut bisa membantu meningkatkan pangsa pasar energi di tahun 2025,” kata Agung di Jakarta, Selasa (4/12).

Menurut dia, nilai investasi tersebut terdiri atas Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Panas Bumi sebesar 17,45 milia dolar AS, PLT Air atau Mikrohidro senilai 14,58 miliar dolar AS, PLT Surya dan PLT Bayu senilai 1,69 miliar dolar AS, PLT Sampah senilai 1,6 miliar dolar AS, PLT Bioenergi senilai 1,37 miliar dolar AS dan PLT Hybird sebesar 0,26 miliar dolar AS.

Banner

Jumlah rincian investasi PLT EBT tersebut disesuaikan berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019 – 2025.

“RUPTL mengacu pada asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen per tahun sampai 2020 dan 6,5 persen pada 2025,” jelas Agung.

Dia menambahkan, angka investasi ini secara tidak langsung memberi dampak pada peningkatan kapasitas bauran pembangkit EBT di Indonesia menjadi 24.074 Mega Watt (MW) di tahun 2025 dari 10.335 MW di tahun 2019.

Banner

Dalam lima tahun ke depan kapasitas terpasang pembangkit EBT sebesar 11.256 MW pada 2020, 12.887 MW pada 2021, 14.064 MW pada 2022 dan 2023 menjadi 15.184 MW dan 17.421 MW pada 2024.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan