Banner

Yahya Sinwar ditunjuk sebagai pemimpin baru Hamas

Yahya Sinwar (tengah), pemimpin Hamas di Jalur Gaza, melambaikan tangan kepada para pendukungnya dalam sebuah rapat umum di Gaza City pada 14 Desember 2022, yang digelar untuk memperingati 35 tahun berdirinya gerakan tersebut. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Yahya Sinwar telah ditunjuk sebagai kepala biro politik Hamas yang baru, menggantikan almarhum Ismail Haniyeh yang tewas terbunuh di Teheran, Iran, pekan lalu.

 

Gaza, Palestina (Xinhua/Indonesia Window) – Hamas pada Selasa (6/8) mengumumkan penunjukkan Yahya Sinwar sebagai kepala biro politiknya yang baru, menggantikan almarhum Ismail Haniyeh yang tewas terbunuh di Teheran pekan lalu.

“Kami mengumumkan pengangkatan Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan ini, menggantikan Ismail Haniyeh,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Home (kedua dari kanan) terlihat saat rapat umum para anggota Brigade Ezz al-Din al-Qassam (sayap militer Hamas) yang digelar pada 24 Mei 2021 untuk mengenang para militan yang tewas dalam serangan bombardir Israel di sebuah terowongan di Gaza City. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Sinwar (61) telah menjadi pemimpin Hamas di Jalur Gaza sejak 2017. Dia ditahan selama lebih dari 20 tahun di penjara Israel dan dibebaskan di bawah kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel pada 2011. Sinwar dianggap Israel sebagai salah satu otak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel.

Orang-orang berkumpul untuk mengecam pembunuhan Kepala Politbiro Hamas Ismail Haniyeh di Tunis, Tunisia, pada 31 Juli 2024. Tunisia mengecam keras pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran pada Rabu (31/7). Tunisia menganggap pembunuhan tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan negara serta pengabaian terhadap semua nilai kemanusiaan dan moral serta konvensi internasional, demikian pernyataan yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Tunisia pada Rabu malam waktu setempat. (Xinhua/Adel Ezzine)

Haniyeh tewas terbunuh di Teheran pada 31 Juli, yang oleh Hamas diyakini sebagai serangan “licik” Israel di kediaman Haniyeh.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan